Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Sentimen 'Anti-China' Melonjak di India, Samsung Ketiban Rezeki?

        Sentimen 'Anti-China' Melonjak di India, Samsung Ketiban Rezeki? Kredit Foto: Business Times
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Samsung sedang berupaya meraih posisi nomor 1 di pasar ponsel pintar India dengan menggenjot produksi; bersamaan dengan sentimen 'anti-China' yang makin melonjak di India.

        Mengutip Reuters, Senin (3/8/2020), Samsung--satu-satunya pemain dari luar China di India--muali mendapat dukungan di tengah naiknya sentimen 'anti-China' pasca konflik perbatasan pada Juni.

        "Samsung menduduki posisi nomor 2 dengan pangsa pasar 26% pada kuartal II, berada di belakang Xiaomi dengan pangsa pasar 29%," begitu menurut peneliti teknologi lembaga riset Counterpoint.

        Baca Juga: Niat Mau Blokir TikTok, Eh Trump Malah Didesak Lakukan Ini

        Baca Juga: Trump Bakal Segera Tindak TikTok dkk, Bakal Kena Boikot

        Asal tahu saja, Samsung kalah dari vendor-vendor asal Negeri Tirai Bambu di pasar India selama tiga tahun terakhir; karena konsumen menganggap nilai perangkatnya lebih baik.

        Meski begitu, Counterpoint mencatat, "India masih menyumbang sekitar 7,5 miliar dolar AS pendapatan ponsel pintar ritel tahunan untuk Samsung." Artinya, India masih menjadi pasar terbesar perusahaan konglomerat itu, setelah Amerika Serikat (AS).

        Melihat potensi itu, Samsung telah mendirikan pabrik ponsel di pinggiran New Delhi, tempat pengujian perangkat baru serta pengumpulan barang ekspor. Kekuatan produksi itulah yang membantu Samsung unggul di tengah pandemi.

        Sebab, Xiaomi dan Oppo mengalami masalah produksi dan penundaan produk akibat COVID-19; sedangkan Samsung tetap melakukan pengiriman dengan lancar.

        Setelah membangun momentum, Samsung telah merilis tujuh ponsel baru sejak Juni. Tiga di antaranya memiliki harga di bawah 10 ribu rupee (sekitar Rp2 juta).

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Tanayastri Dini Isna
        Editor: Tanayastri Dini Isna

        Bagikan Artikel: