Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Demi Sajikan Drakor, Netflix Rela Rogoh Kocek Miliaran per Judul

        Demi Sajikan Drakor, Netflix Rela Rogoh Kocek Miliaran per Judul Kredit Foto: Unsplash/Freestocks
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Netflix beroperasi di berbagai negara; menawarkan konten lokal sesuai pasar. Korea Selatan (Korsel) jadi salah satu pasar di mana Netflix berani menggelontorkan investasi besar demi memproduksi banyak konten lokal.

        Mengutip laporan translasi Naver, Rabu (5/8/2020), Netflix telah menandatangani 20 kemitraan produksi konten dengan CJ Entertainment dan JTBC selama tiga tahun.

        Bahkan, investasi Netflix ke konten Korsel bakal terus meningkat; karena negara itu merupakan 'jalan pintas' menuju pasar Asia. "Dunia sangat menyukai konten Korea dan kami akan berinvestasi besar-besaran di Korea sebagai bagian penting dari kekuatan (konten) di Asia," kata Kepala Konten Netflix, Ted Sarandos.

        Baca Juga: 5 Aktor Korea Ini Digaji Miliaran per 1 Episode Drakor, Kaya Raya

        Baca Juga: 5 Situs Drama Korea Gratis, Tonton It's Okay to Not Be Okay!

        Memang, sejumlah seri original Netflix di Korsel menarik perhatian konsumen Asia; seperti It's Okay to Not Be Okay (2020) yang mencatatkan rating rata-rata nasional hingga 6,3%--titik tertinggi rating drakor tersebut. Begitu juga dengan judul drakor lain layaknya The King Eternal Monarch (2020) dan Itaewon Class (2020).

        Sarandos menambahkan, "produksi konten Korea (tetap) berjalan normal selama krisis COVID-19. Karena itu, tahun depan, serial asli Korea seperti 'Move to HeavenI'm a Keepake' dan 'If You Like' akan mengudara di platform kami."

        Investasi Netflix ke konten original bertujuan mengamankan hak cipta demi mendistribusikannya secara terus-menerus di platform.

        Rekam Jejak Netflix di Korsel

        Namun tahukah Anda? Saat memasuki pasar Korsel pada Agustus 2016, Netflix tak langsung sukses. Perusahaan itu mendapat penolakan tinggi dari konsumen lokal.

        Untuk itu, Netflix menjalankan strategi pelokalan guna membidik konsumen pasar domestik. Pada 2017, Netflix menggelontorkan 57,6 miliar won (sekitar Rp707,6 miliar) untuk film Okja (2017) karya sutradara Parasite (2019), Bong Joon-Ho.

        Setelah itu Netflix mulai memimpin kesuksesan box office dengan merilis seri original seperti Kingdom (2019), My First First Love (2019), dan Human Classes (2020). Bahkan, Netflix memperluas investasi konten ke acara komedi pada 2018; sampai bisa mengajak Running Man menjadi mitra.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Tanayastri Dini Isna
        Editor: Tanayastri Dini Isna

        Bagikan Artikel: