Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Pernyataan Ngawur Muhadjir, Dicela Netizen Dikritik Rizal Ramli

        Pernyataan Ngawur Muhadjir, Dicela Netizen Dikritik Rizal Ramli Kredit Foto: Sufri Yuliardi
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Menko Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) Muhadjir Effendy kembali bikin kontroversi. Dia menyebut, jumlah rumah tangga miskin di Indonesia nambah lantaran sesama keluarga miskin besanan. Pak Muhadjir, kok tega sih ngomong gitu.

        Muhadjir melontarkan pernyataan itu ketika memberikan sambutan dalam webinar yang digelar kongres Wanita Indonesia (Kowani), kemarin. Eks Mendikbud ini awalnya membeberkan data, ada 76 juta rumah tangga miskin di Indonesia. “Itu berarti masih sekitar 20 persen dari rumah tangga,” tuturnya.

        Nah, menurut dia, rata-rata rumah tangga miskin yang baru berasal dari rumah tangga miskin sebelumnya. “Sesama keluarga miskin besanan, kemudian lahirlah keluarga miskin baru,” seloroh Muhadjir.

        Menurut Muhadjir, perlu ada upaya pemotongan mata rantai keluarga miskin di tanah Air. Jika tidak dipotong, kemiskinan akan berimbas pada proses pertumbuhan anak yang akan di lahirkan. Salah satunya stunting (kekerdilan anak).

        Berdasarkan data Bank Dunia, kata dia, 54 persen angkatan kerja Indonesia merupakan orang-orang yang pernah mengalami stunting. Pemerintah sendiri sudah menargetkan menurunkan angka stunting turun dari 27 persen ke 14 persen pada 2024 nanti.

        “Orang kalau sudah stunting maka kemampuan kecerdasannya sudah selesai, tidak bisa dinaikkan lagi,” tuturnya.

        Salah satu program yang dijalankan pemerintah saat ini adalah pembekalan bagi para calon pengantin. Pembekalan calon pengantin ini, kata Muhadjir, sifatnya berupa perencanaan membangun keluarga antara dua pasangan yang hendak menikah. Pernikahan tanpa perencanaan bukan tak mungkin akan menjadi salah satu rumah tangga baru yang miskin.

        Muhadjir menyebut perencanaan juga tak hanya berkisar pada bagaimana cara menjalani pernikahan, tetapi juga berkaitan dengan perencanaan memiliki keturunan, ekonomi, hingga perencanaan masa depan anak. “Itu kita harapkan rumah tangga baru akan siap untuk menyiapkan generasi Indonesia yang maju, yang unggul sesuai arahan dari Bapak Presiden,” tandasnya.

        Sebelumnya, Muhadjir sempat mengusulkan ke Menag Fachrul Razi membuat fatwa agar orang kaya wajib menikahi yang miskin. “Mbok disarankan sekarang dibikin Pak Menteri Agama ada fatwa; yang miskin wajib cari yang kaya, yang kaya cari yang miskin,” ujar Muhadjir dalam sambutannya di acara Rapat Kerja Kesehatan Nasional di JIExpo, Kamis (20/2).

        Pernyataan Muhadjir banyak dikritik warganet. Salah satunya eks Menko Maritim Rizal Ramli. “Kok tega ngomong gini, bukan cari jalan utk kurangi warga miskin?” cuit @RamliRizal.

        Mantan Staf Khusus Mendagri Gamawan Fauzi, Umar Hasibuan juga ikut mengkritik pernyataan Muhadjir. “Pak Menko Muhadjir yth; Tak ada satupun orang yg menginginkan hidup miskin. Anda beruntung hari ini jd Menko. Andai anda org miskin apa ucapan serupa gak bikin anda marah. Jujur ucapan anda ini miskin Adab. #ShameonYou,” cuit @ UmarAlChelsea_

        Netizen lain menilai pernyataan Muhadjir dianggap nyakitin. Tidak pantas diucapkan seorang menteri. “Miskin juga manusia punya hati punya rasa… Kalau nggak bisa mensejahterakan rakyat minimal nggak usah nyakitin rakyat,” tegas @risang83.

        “Saya kira nggak pantas diucapkan seorang menteri. Banyak orang Indonesia yang ingin keluar dari kemiskinan tapi dihalangi secara struktural,” cuit @AgDoubleU.

        Akun @purbanasrun yang mengaku menikah dengan keluarga miskin, juga sebel dengan Muhadjir. “Ngga gitu gitu amat X, gua juga anak keluarga miskin, dan menikah dengan anak dari keluarga miskin, tapi kami berusaha, bekerja keras, agar tidak lagi jadi keluarga miskin. Tidak semua anak orang miskin menjadi pewaris kemiskinan,” kicaunya.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Ferry Hidayat

        Bagikan Artikel: