Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Apa Itu Safe Haven?

        Apa Itu Safe Haven? Kredit Foto: Reuters/Leonhard Foeger
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Safe haven adalah investasi yang diharapkan dapat dipertahankan atau meningkat nilainya saat pasar bergejolak. Safe haven menjadi tempat berlindung yang aman dicari oleh investor untuk membatasi risiko kerugian jika terjadi penurunan pasar. 

        Namun, yang terlihat sebagai investasi yang aman di satu pasar bawah bisa menjadi investasi yang membawa bencana di lain waktu, dan evaluasi investasi safe haven bervariasi, investor harus melakukan uji tuntas yang memadai.

        Baca Juga: Apa Itu Biaya Transaksi?

        Investasi safe haven mendiversifikasi portofolio investor dan bermanfaat pada saat pasar tidak stabil. Sering kali ketika pasar naik atau turun atau terjadi dalam waktu yang singkat. Namun, ada kalanya, seperti saat resesi ekonomi yaitu ketika penurunan pasar berkepanjangan. Ketika pasar sedang bergejolak, nilai pasar dari sebagian besar investasi turun tajam.

        Sementara peristiwa sistemik di pasar tidak dapat dihindari, beberapa investor mencari untuk membeli aset safe haven yang tidak berkorelasi dengan pasar umum selama masa sulit. Apabila sebagian besar aset jatuh nilainya, safe havens dapat mempertahankan atau meningkat nilainya.

        Contoh Safe Haven

        Berikut beberapa sejumlah sekuritas investasi yang dianggap safe haven sebagaimana dilansir dari Investopedia di Jakarta, Selasa (11/8/2020):

        1. Emas

        Selama bertahun-tahun, emas dianggap sebagai investasi yang bernilai. Sebagai komoditas fisik yang tidak dapat dicetak seperti uang, nilai emas tidak dipengaruhi oleh keputusan tingkat suku bunga yang dibuat oleh pemerintah.

        Baca Juga: Apa Itu Fixed Cost?

        Emas secara historis mempertahankan nilainya dari waktu ke waktu, emas berfungsi sebagai bentuk asuransi terhadap peristiwa ekonomi yang merugikan. Ketika peristiwa buruk terjadi yang bertahan untuk sementara waktu, investor cenderung menumpuk dananya menjadi emas, yang menaikkan harganya karena peningkatan permintaan. Selain itu, ketika ada ancaman inflasi, nilai emas meningkat karena dihargai dalam dolar AS.

        2. Treasury bills (T-bills)

        Sekuritas hutang didukung oleh kepercayaan penuh dan kredit dari pemerintah AS sehingga dianggap sebagai safe haven bahkan dalam iklim ekonomi yang kacau balau. T-bills dianggap bebas risiko, karena setiap pokok yang diinvestasikan akan dibayar kembali oleh pemerintah saat tagihan jatuh tempo. Karena itulah, investor cenderung lari ke sekuritas ini selama masa kekacauan ekonomi.

        3. Saham defensif

        Contoh saham defensif termasuk perusahaan utilitas, perawatan kesehatan, bioteknologi, dan barang konsumen. Terlepas dari keadaan pasarnya, konsumen masih akan membeli makanan, produk kesehatan, dan kebutuhan dasar rumah tangga.

        Oleh karena itu, perusahaan yang beroperasi di sektor defensif biasanya akan mempertahankan nilainya selama masa ketidakpastian seperti resesi ekonomi karena investor meningkatkan permintaan mereka atas saham ini.

        Baca Juga: Apa Itu Diet Keuangan?

        4. Uang tunai

        Uang tunai dianggap satu-satunya tempat berlindung yang benar-benar aman selama periode penurunan pasar. Namun, uang tunai tidak menawarkan pengembalian atau hasil nyata, dan dipengaruhi secara negatif oleh inflasi.

        5. Mata uang

        Selain itu, beberapa mata uang dianggap sebagai tempat berlindung yang aman dibandingkan dengan mata uang lainnya. Di pasar yang bergejolak, investor dan pedagang mata uang mungkin berusaha untuk mengubah kepemilikan uang tunai menjadi mata uang ini untuk perlindungan. Franc Swiss dianggap sebagai mata uang safe haven.

        Mengingat stabilitas pemerintah Swiss dan sistem keuangannya, franc Swiss biasanya menghadapi tekanan ke atas yang kuat yang berasal dari peningkatan permintaan luar negeri.

        Untuk diketahui, Swiss memiliki industri perbankan yang besar, aman, dan stabil, pasar modal dengan volatilitas rendah, hampir tidak ada pengangguran, standar hidup yang tinggi, dan angka neraca perdagangan yang positif.

        Baca Juga: Apa Itu Refinancing?

        Kemerdekaan negara dari Uni Eropa juga membuatnya kebal terhadap peristiwa politik dan ekonomi negatif yang terjadi di wilayah tersebut. Kebetulan, Swiss juga merupakan surga pajak bagi orang kaya, yang memanfaatkan fitur keamanan tinggi. Bahkan perbankan anonim negara itu untuk menghindari pajak dan menyembunyikan dana haram.

        Selain franc Swiss, bisa juga euro, yen Jepang, dan dolar AS yang dianggap sebagai tempat berlindung yang aman. Seringkali dolar AS adalah tempat berlindung default bagi perusahaan yang menghadapi ketidakpastian mata uang domestik karena fakta bahwa dolar AS adalah mata uang cadangan dunia dan denominasi untuk banyak kesepakatan bisnis internasional.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Fajria Anindya Utami
        Editor: Fajria Anindya Utami

        Bagikan Artikel: