Wakil Ketua MPR Jazilul Fawaid menyatakan kita dihadapkan fakta bahwa ekonomi dunia mengalami penurunan. Hal demikian bisa terjadi akibat pandemi Covid-19 yang melanda di awal 2020. Untuk menghindari penularan banyak negara melakukan lockdown dari berbagai aktivitas.
"Kita menjalankan pembatasan sosial berskala besar (PSBB)," ujarnya saat menjadi pembicara Diskusi 4 Pilar di Media Center, Gedung Nusantara III, Kompleks Gedung MPR/DPR RI, Jakarta (10/8/2020).
Dalam masa seperti itu, menurut politisi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) ini, semua langkah diambil secara daurat. Berbagai fasilitas umum dan perkantoran tutup atau ditutup.
Baca Juga: Bamsoet Desak OJK Segera Tuntaskan Sengkarut AJB Bumiputera
Dia mengatakan menghadapi pandemi Covid-19 seperti peperangan. Namun, peperangan secara nyata disebut lebih jelas. "Musuhnya nyata, siapa yang kalah dan menang nyata, serta ukurannya jelas. Kalau perang melawan pandemi Covid-19, semunya tidak jelas," ungkapnya.
Menghadapi kondisi seperti yang demikian, pria yang akrab dipanggil Gus Jazil itu berharap agar semua tetap optimis. Diharapkan jajaran pemerintah dan menteri harus tetap bekerja dan serta menyerap anggaran yang ada. Tujuannya agar menaikkan pertumbuhan ekonomi.
Dalam pidato kenegaraan di depan para wakil rakyat di Gedung Nusantara, Kompleks Gedung MPR/DPR RI, Jakarta, pada 14 Agustus 2020, Gus Jazil berharap agar Presiden mengajak masyarakat dalam suasana kebersamaan.
Lebih lanjut dikatakannya, dalam pidato kenegaraan nanti yang perlu disampaikan Presiden ialah mengajak masyarakat tak usah panik. Paling penting, menurut pria asal Pulau Bawean, Kabupaten Gresik, Jawa Timur, itu hak-hak dasar masyarakat terjaga. Kebutuhan keseharian masyarakat harus terpenuhi.
"Jangan sampai ada rakyat lapar gara-gara Covid-19. "Kita tak boleh kendor meski kenyataannya berat," tambahnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Rosmayanti
Tag Terkait: