Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melesat 0.11% menguat 5.80 poin kel level 5239.25 setelah bergerak cenderung berfluktuatif selama jam perdagangan.Saham-saham sektor konsumer naik 0,85%, pertanian 0.69% dan Infrastruktur 0.58% memimpin penguatan. Saham INDF 2.48% naik lebih dari dua persen dan saham-saham pertanian naik setelah harga CPO kembali kuat diatas 2700 ringgit permton.
"Sedangkan saham-saham telekomunikasi menguat signifikan akibat sentimen perpanjangan psbb dan naiknya kinerja saham EXCL (+7.41%). Investor asing melakukan aksi beli bersih sebesar 281.73 miliar rupiah dengan saham BBRI, BBCA dan ASII menjadi yang top net buy value," ujar Analis Reliance Sekuritas, Lanjar Nafi, di Jakarta, Kamis (
Menurut Lanjar, secara teknikal IHSG bergerak kembali menguat sesuai dengan track positif jangka menengah dengan percobaan menguji resistance upper bollinger bands dan berpeluang menuju target moving average 200 hari. Indikator stochastic menjenuh pada area overbought namun indikator RSI masih memiliki momentum penguatan.
Baca Juga: Investor Suntik Rp200 Miliar Lebih, IHSG Terapresiasi 0,11%
“Sehingga secara teknikal IHSG masih diperkirakan bergerak positif dengan support resistance 5192-5300. Saham-saham yang masih dapat dicermati secara teknikal diantaranya BNLI, BRPT, INDF, MIKA, TLKM, UNVR, EXCL, ISAT,” ucapnya.
Baca Juga: Bantu Puluhan Ribu Milenial Investasi Saham, Ajaib Buat Kompetisi
Dimana, ekuitas asia ditutup bervariasi dengan indeks Nikkei (+1.78%) dan TOPIX (+1.16%) menguat sedangkan indeks HangSeng (-0.05%) dan CSI300 (-0.26%) turun mengiringi indeks ekuitas berjangka AS yang bergerak fluktuatif. Investor juga menanti data pengangguran dan keputusan stimulus dari bank sentral AS yang akan diputuskan akhir pakan ini.
Adapun, bursa Eropa dibuka turun dengan indeks Eurostoxx (-0.16%), FTSE (-0.95%) dan DAX (-0.20%) turun diawal sesi perdagangan mengiringi terfluktuasinya indeks berjangka AS dan aksi tunggu investor terhadap data pengangguran. Saham-saham perusahaan pertambangan memimpin pelemahan mengiringi terkoreksinya harga batubara dan harga minyak mentah. Selanjutnya diakhir pekan investor akan berperilaku wait and see terhadap katalis indikator ekonomi yang akan rilis.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Annisa Nurfitri
Editor: Annisa Nurfitri
Tag Terkait: