Biaya variabel adalah biaya perusahaan yang berubah dan tidak tetap sebanding dengan hasil produksi. Naik atau turunnya biaya variabel tergantung pada volume produksi perusahaan; biaya variabel akan naik seiring dengan peningkatan dan penurunan produksi. Contoh biaya variabel adalah biaya bahan baku dan pengemasan.
Biaya variabel sama dengan biaya tetap. Biaya produksi variabel adalah jumlah konstan per unit yang diproduksi. Ketika volume produksi dan output meningkat, biaya variabel juga akan meningkat. Sebaliknya, ketika lebih sedikit produk yang diproduksi, maka biaya variabel yang terkait dengan produksi akan berkurang.
Baca Juga: Apa Itu Biaya Transaksi?
Contoh biaya variabel adalah komisi penjualan, biaya tenaga kerja langsung, biaya bahan baku yang digunakan dalam produksi, dan biaya utilitas. Biaya variabel total adalah jumlah output dikalikan dengan biaya variabel per unit output. Biaya variabel biasanya dipandang sebagai biaya jangka pendek karena dapat disesuaikan sesuai kebutuhan.
Biaya variabel ini dapat dihitung sebagai jumlah biaya marginal (marginal cost) dari semua unit yang diproduksi atau biaya yang berkaitan langsung dengan produksi suatu barang. Biaya variabel juga terkadang disebut sebagai biaya unit-level atau biaya tingkat level karena biaya-biaya variabel tersebut bervariasi dengan jumlah unit yang diproduksi.
Contoh Biaya Variabel
1. Bahan Langsung
Bahan langsung adalah bahan yang berhubungan dengan proses produksi secara langsung atau barang yang digunakan sebagai bahan baku. Bahan langsung bisa berubah sesuai dengan jumlah produk yang dihasilkan oleh perusahaan.
2. Tenaga Kerja Langsung
Tenaga Kerja Langsung merupakan indikator yang berperan dalam proses produksi. Tenaga kerja akan dibayar ketika telah menghasilkan suatu produk yang siap dipasarkan.
3. Pemenuhan Kebutuhan Alat Produksi
Pemenuhan kebutuhan alat produksi berupa bahan-bahan yang dibutuhkan untuk melancarkan penggunaan alat atau mesin dalam proses produksi. Contoh pemenuhan kebutuhan alat produksi seperti oli untuk mesin produksi dan listrik untuk tenaga mesin.
4. Upah Lembur Tenaga Kerja
Upah lembur menjadi indikator yang dapat dihitung berdasarkan jumlah jam yang dihabiskan oleh tenaga kerja untuk lembur.
5. Komisi
Sementara komisi adalah indikator yang dihitung setiap keberhasilan dari penjualan produk dengan jumlah tertentu, karena berubah berdasarkan jumlah produksi dan penjualan.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Fajria Anindya Utami
Editor: Fajria Anindya Utami
Tag Terkait: