Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Kementan Sambangi BPP Nagrak Sukabumi Sosialisasikan Program YESS

        Kementan Sambangi BPP Nagrak Sukabumi Sosialisasikan Program YESS Kredit Foto: BPPSDMP
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Kementerian Pertanian melakukan sosialisasi Program Youth Entrepreneurship and Employment Support Services (YESS) di Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) Kecamatan Nagrak, Kabupaten Sukabumi.

        Sukabumi menjadi salah satu lokasi pilot project kegiatan YESS di Jawa Barat. Selain Sukabumi, lokasi lainnya di Jawa Barat adalah di Cianjur, Tasikmalaya, dan Subang.

        Kepala Pusat Pendidikan Pertanian Idha Widi Arsanti memperkenalkan program YESS kepada peserta pertemuan yang terdiri dari perangkat desa, Babinsa, kelompok tani, penyuluh dari Desa Paweunang, Nagrak Utara, dan Nagrak Selatan.

        Baca Juga: Kostratani & Program YESS Buka Lebar Lapangan Kerja bagi Milenial

        "Perkembangan pertanian khususnya di masa pandemi Covid-19 menunjukkan tren yang sangat baik, ditunjukkan dengan usaha yang tetap beroperasi dan memiliki omzet serta aset yang baik," kata Idha, Jumat (14/8/2020).

        Sosialisasi ini menghadirkan narasumber Ketua Pusat Pelatihan Pertanian dan Perdesaan Swadaya (P4S) Quail Farm Slamet Wuryadi. Ia menyampaikan budi daya burung puyuh yang dirintisnya telah menjalin kerja sama dengan supplier mitra dan pemasar. Dengan cakupan produksi yang luas, Slamet mengakui omzet yang diraup setiap bulannya mencapai Rp3 miliar. 

        Sebagai informasi, YESS adalah salah satu terobosan yang dilakukan Kementan bersama IFAD untuk mempercepat regenerasi petani. Program ini dijalankan untuk menghasilkan wirausahawan muda perdesaan di bidang pertanian dan menghasilkan tenaga kerja yang kompeten di bidang pertanian. 

        BPP Nagrak yang berada di wilayah lokasi sasaran YESS diharapkan mampu berperan aktif sebagai pusat pembelajaran pengembangan pertanian dan pelayanan masyarakat di wilayah kecamatan.

        Hal ini sesuai dengan target yang ingin dicapai oleh Kementan dalam lima tahun mendatang, yakni memiliki petani milenial sebanyak 2,5 juta orang.

        Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (SYL) meyakini generasi milenial yang terjun di sektor pertanian berpeluang memiliki kehidupan dan ekonomi yang lebih baik.

        Sejalan dengan SYL, Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) Dedi Nursyamsi dalam beberapa kesempatan menyampaikan bahwa untuk mencapai target dan kondisi ideal bagi pemenuhan kebutuhan pangan nasional, maka dituntut tersedianya SDM pertanian yang profesional, mandiri, berdaya saing, dan berjiwa wirausahawan.

        Lesti Nadia/Ageng Hasanah

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Rosmayanti

        Bagikan Artikel: