Pemerintah terus melakukan pembangunan infrastruktur secara masif dalam pertumbuhan ekonomi. Apalagi, di tengah pandemi virus Corona atau Covid-19 ini.
Sayangnya, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengakui infrastruktur di Indonesia masih tertinggal. Hal ini terlihat infrastruktur yang paling nyata adalah antara Pulau Jawa dan Luar Jawa sudah masif, seperti daerah pembangunan di Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, hingga Papua belum merata.
Baca Juga: Sri Mulyani Minta Farmasi Kaji Label Halal di Vaksin Covid-19
"Mungkin sudah banyak yang menikmati fasilitas mobilitas lewat jalan-jalan tol cepat, tapi itu baru beberapa contoh dari pencapaian infrastruktur. Kita gap infrastrukturnya masih jauh," ujar Sri Mulyani dalam sebuah webinar di Jakarta beberapa waktu lalu.
Dia meminta penyelesaian masalah infrastruktur ini juga harus diselesaikan jika Indonesia ingin masuk ke jajaran negara maju. Terlebih saat ini Indonesia masuk dalam kategori negara berpendapatan menengah atas (upper middle income country).
"Terutama untuk negara yang baru saja melewati lower middle income country menjadi sedikit di atas upper middle income country. Sehingga kita perlu benar-benar melakukan pembangunan," jelasnya.
Dia menambahkan sistem sebagai negara demoktatis menguntungkan bagi Indonesia. Hal ini memberi ruang bagi semua pihak untuk memberik kritik dan masukan demi menciptakan kesejahteraan, institusi yang baik, ketegasan hukum, hingga birokrasi yang bersih, efisien, dan transparan.
"Apa legacy yang ingin Anda lihat di masa depan? Saya ingin melihat semua anak bangsa memiliki kesempatan yang sama untuk mendapatkan akses layanan publik, kesehatan, pendidikan, dan infrastruktur yang bagus, didukung dengan institusi yang bagus, baik di level pemerintah, BUMN, maupun swasta," pungkasnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Fajria Anindya Utami
Tag Terkait: