Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Kisah Orang Terkaya: John Mars, Pendiri Makanan Hewan Whiskas

        Kisah Orang Terkaya: John Mars, Pendiri Makanan Hewan Whiskas Kredit Foto: Photoshot/Newscom
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Saudara Jacqueline Mars, John Mars turut masuk ke dalam daftar orang terkaya ke-29 dunia berkat perusahaan permen AS Mars, Incorporated. Pemilik nama lengkap John Franklyn Mars ini lahir pada tanggal 15 Oktober 1935.

        John dan Jacqueline serta Forrest Jr yang telah meninggal Juli 2016 lalu, mewarisi saham di perusahaan permen Mars Inc. ketika ayah mereka meninggal pada 1999. Dia dan Jacqueline kini memiliki masing-masing sepertiga dari perusahaan. Empat putri almarhum Forrest Jr memiliki sisanya.

        Baca Juga: Kisah Orang Terkaya: Jacqueline Mars, Owner Cokelat Snickers

        Perusahaan permen yang kini senilai USD35 miliar (Rp515 triliun) didirikan oleh kakek John, Franklin Clarence Mars pada tahun 1911. John Mars juga merupakan nama besar dalam perawatan hewan peliharaan, dengan merek besar Pedigree dan Whiskas, serta makanan seperti Uncle Ben's rice.

        Kehidupan Awal

        John Mars lulus dari Sekolah Hotchkiss di Lakeville, Connecticut pada tahun 1953 dan Universitas Yale sebelum memasuki bisnis keluarganya.

        John belajar hidup hemat di masa kecilnya, ayahnya dulu enggan mengeluarkan uang untuk hidup yang layak demi membangun bisnisnya. Seiring waktu berlalu membuatnya terbiasa kerja untuk segala hal yang ia inginkan tanpa tersedianya pakaian mewah, mobil atau tunjangan lainnya.

        Kerja keras yang dilakukan di masa kanak-kanak memberikan kekuatan kepada John, dia tumbuh dan mampu mencari nafkah meski masih muda. Setelah lulus dari Yale, John mulai mengabdi di Angkatan Darat AS, di mana ia bekerja selama 2 tahun, 1956-58.

        Awal Karir

        Setelah mengabdi di Angkatan Darat AS, Mars pun bergabung dengan bisnis keluarganya atas persetujuan ayahnya, dengan tugas pertama untuk memulai sebuah perusahaan makanan hewan di Australia yang kini terkenal dengan Whiskas. Meskipun tugas itu sulit dilakukan oleh seorang pengusaha pemula, namun ia menyanggupi pindah ke Australia dan mulai mengerjakan tugasnya.

        Perlahan, bisnisnya berkembang sambil ia mempelajari banyak pelajaran. Saat ini, ia pun mengelola operasi perusahaan makanan hewan yang terkenal di seluruh dunia.

        Namun, cobaan datang ketika Hershey menjadi perusahaan terkemuka di Amerika pada tahun 1988, mendorong Mars ke posisi ke-2 untuk pertama kalinya dalam sejarah industri. Selama era ini, John menemani saudaranya, Forrest Jr untuk membawa perusahaan kembali ke posisinya dengan mengakuisisi Ethel M Chocolates, sebuah perusahaan yang didirikan oleh ayah mereka setelah menangani Mars.

        Tindakan ini memperluas operasi perusahaan disertai dengan beberapa keputusan brilian lainnya sehingga mengembalikan perusahaan ke posisinya yang bereputasi baik pada tahun 1991.

        Berkat mengatasi berbagai rintangan bisnisnya, John tumbuh menjadi seorang pengusaha yang sukses dan terkenal sebagai otak utama Mars. Selain itu, ia diakui berhasil membawa perusahaan meningkatkan produksinya dan menyebar ke negara lain di luar AS.

        Kehidupan Pribadi

        John Mars menikah dengan Adrienne Bevis pada Juni 1958. Mereka memiliki tiga anak: Linda Anne Mars lahir 23 Mei 1960 (umur 60), Frank Edward Mars lahir 13 Maret 1963 (umur 57), dan Michael John Mars lahir 22 November 1967 (umur 52). Saat ini ia tinggal di Jackson, Wyoming. Pada Maret 2015, Ratu Elizabeth II menganugerahinya gelar ksatria kehormatan di Kastil Windsor.

        Harta Kekayaan

        Bersama dengan saudarinya, Jacqueline, John Mars berada di posisi orang terkaya ke-29 dunia versi majalah Forbes dengan total kekayaan USD28,9 miliar (Rp425 triliun).

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Fajria Anindya Utami
        Editor: Fajria Anindya Utami

        Bagikan Artikel: