Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        New Normal, Belanja Iklan Mulai Ngebut Lagi

        New Normal, Belanja Iklan Mulai Ngebut Lagi Kredit Foto: Unsplash/Andrew Neel
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Hasil riset Nielsen Indonesia menyebut total belanja iklan sepanjang Januari-Juli 2020 mencapai angka Rp122 triliun.

        Direktur Eksekutif Nielsen Indonesia, Hellen Katherina mengatakan memasuki masa transisi pembatasan sosial berskala besar (PSBB), para pemilik brand terlihat lebih percaya diri untuk kembali beriklan.

        "Memasuki kuartal ketiga 2020 belanja iklan mulai menunjukkan pola positif setelah tertekan di kuartal kedua," kata Hellen dalam konferensi pers di Jakarta, Selasa (25/8/2020).

        Baca Juga: Bisnis Iklan Melorot, Twitter Cari Sumber Cuan Baru

        Baca Juga: Haji 2020 Batal, Bagaimana dengan Tahun Depan?

        Menurut Helen, porsi belanja iklan masih didominasi televisi, yakni 72% dengan angka Rp88 triliun. Disusul belanja iklan digital sebesar 20% dengan total belanja Rp24,2 triliun. Sementara media cetak sebesar Rp9,6 triliun dan total belanja iklan radio mencapai Rp604 miliar.

        "TV masih mendominasi karena memang jangkauannya masih lebih luas pada saat ini. Dan sederhananya, kalau TV itu iklannya menjangkau nasional. Kalau pilihan media lain jangkauannya lokal," kata Hellen.

        Sementara dari sisi kategori produk yang beriklan di TV dan digital di Juli 2020, kategori layanan online masih menjadi penyumbang iklan terbesar, dengan total belanja iklan Rp2,5 triliun atau meningkat 73% dibandingkan tahun sebelumnya.

        Disusul oleh kategori perawatan wajah dengan total belanja iklan Rp1,4 triliun. Angka ini meningkat dua kali lipat serta kategori perawatan rambut dengan total belanja iklan Rp1,1 triliun atau meningkat 51%.

        Hellen mengatakan kondisi pandemi memaksa para pemilik brand untuk beradaptasi dan menyesuaikan gaya komunikasi yang ada di dalam iklan. Cara yang dilakukan sangat beragam, ada yang menggunakan animasi sebagai bentuk iklannya, mengusung sisi edukasi (tentang hidup sehat dan bersih) ataupun menunjukkan kontribusi brand kepada masyarakat dengan berdonasi (uang ataupun alat-alat kesehatan).

        "Bentuk animasi adalah salah satu bentuk yang relevan, melihat kondisi saat ini, di mana segala sesuatunya sangat terbatas, termasuk waktu dan tempat untuk mengadakan shooting secara langsung," pungkasnya.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Boyke P. Siregar
        Editor: Rosmayanti

        Bagikan Artikel: