Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Kisah Perusahaan Raksasa: CSCE, Konglomerat Konstruksi dari China

        Kisah Perusahaan Raksasa: CSCE, Konglomerat Konstruksi dari China Kredit Foto: Bloomberg/Taylor Weidman
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Sekarang ini, tampaknya kehidupan di China telah kembali normal. Di Wuhan sendiri, kota asal virus corona atau Covid-19 menyebar pertama kalinya, juga telah terlepas dari kekhawatiran wabah tersebut. Alasannya, sebanyak hampir 1,5 juta pelajar di kota itu telah kembali ke sekolah pada pekan ini, seperti dilaporkan Global Times

        China sebelumnya sempat dihantui ancaman gelombang kedua penularan Covid-19. Kabar tersebut muncul setelah otoritas negara itu mendeteksi kemunculan ratusan kasus baru di Beijing, pertengahan Juni lalu. Ratusan kasus baru itu berasal dari klaster pasar Xinfadi, selatan Beijing.

        Baca Juga: Kisah Perusahaan Raksasa: Glencore, Tambang dengan Cuan $215 Juta

        Meski begitu, China dinilai sukses menekan angka infeksi dalam waktu yang cukup singkat. Itu dilakukan dengan sejumlah strategi seperti penerapan isolasi atau penguncian wilayah (lockdown) lokal, dan pelacakan Covid-19 secara masif.

        Walaupun China berhasil mengendalikan laju penyebaran virus corona, pandemi Covid-19 secara nyata menyeret Negeri Tirai Bambu ke dalam situasi ekonomi yang mengerikan dalam beberapa dekade terakhir. Seperti dalam laporan Bloomberg pada 30 Maret 2020, dijelaskan bahwa China menyusun sejumlah langkah guna meningkatkan arus teratur pada mayoritas sektor penting negara. Tujuannya, memanaskan kembali inovasi sosial dan vitalitas pasar, dan juga mendorong perubahan pada sektor-sektor penggerak ekonomi. 

        Para pemangku kebijakan di China sejauh ini mempertahankan strategi stimulus yang tak terlalu agresif. Hal itu dapat dilihat dari cara China menahan diri dari aksi-aksi yang signifikan yang dapat meningkatkan utang negara dan ketidakstabilan ekonomi.

        Untungnya pandemi Covid-19 tidak menghentikan pekerjaan China State Construction Engineering Corporation (CSCEC). Perusahaan konstruksi terbesar di dunia ini nyatanya masih bisa mengamankan bisnisnya dengan mencatat keuntungan 136 miliar dolar AS dalam enam bulan pertama 2020. Capaian tersebut naik 4,8 persen dari periode yang sama tahun sebelumnya.

        Perusahaan raksasa ini sukses membukukan pendapatan tahunan fantastis senilai 205,5 juta dolar AS pada 2020, naik 13,4 persen di tahun sebelumnya. Sementara laba bersih perusahaan tercatat sebesar 3,3 juta dolar AS atau naik 5,5 persen. Dengan demikian, total aset yang dimiliki CSCE hingga tahun ini senilai lebih dari 294 juta dolar AS, seperti dalam laporan Global 500 milik Fortune

        Tren positif CSCE dipengaruhi dengan banyak pemerintah beralih untuk berinvestasi ke infrastruktur. CSCE sering kali berada di urutan pertama sebagai tempat berinvestasi sejumlah negara. Akan tetapi dengan pandemi Covid-19 yang belum surut, banyak proyek CSCE mandek. Berhentinya sejumlah proyek diperkirakan terjadi dalam beberapa bulan, bahkan dalam tahun-tahun mendatang.

        Pada kesempatan kali ini, Selasa (1/9/2020), Warta Ekonomi akan membahas kisah perjalanan perusahaan konstruksi raksasa dari China. Dikutip dan diolah dari berbagai sumber, kami sajikan uraian perjalanan CSCE dalam tulisan sebagai berikut.

        Perjalanan sudah dimulai pada 1957, ketika pemerintah China mendirikan CSCE sebagai perusahaan milik negara. Sejak awal, China sudah berorientasi pada pasar internasional yang membangun infrastruktur berat di Asia, Afrika, dan Timur Tengah. CSCE membuka kantor luar negeri pertamanya di Kuwait pada akhir 1970-an.

        Dari hal itu, China nampaknya ingin memperkuat perusahaan miliknya. Lantas pada 11 Juni 1982, CSCE secara resmi didirikan. CSCE kemudian menyelenggarakan seminar Reformasi CSCE berlokasi di Beijing, tanggal 3-5 Juli 1984. Tujuan seminar itu antara lain menerapkan sistem tanggung jawab manajemen kontrak tingkat nasional. Itu dilakukan lewat penandatanganan Surat Tanggung Jawab Ekonomi 1984 dengan delapan kepala biro teknik di bawah CSCE.

        Pada 18 juli 1985, majalah AS terkenal, Engineering News Record, menerbitkan daftar "Top 225 World Contractors 1984". Dalam majalah tersebut, CSCE menduduki peringkat ke-21 berdasar pendapatan tahunan yang saat itu mencapai 824 juta dolar AS. Pada 10 Desember di tahun yang sama, CSCE membentuk China Construction America Inc., anak perusahaan resmi milik CSCE yang berlokasi di Amerika Serikat.  

        Dibentuknya anak perusahaan itu dan sejalan dibukanya kantor pertamanya di Atlanta, AS, menandakan sebuah gebrakan untuk melepaskan diri dari pola kerja yang terbatas pada tingkat nasional. Lebih jauh, anak perusahaan CSCE memulai pekerjaannya bekerja sama dengan kontraktor asal AS untuk membangun perumahan 42 rumah di Lantana Lakes, Jacksonville, Florida, di atas tanah seluas 107 hektare senilai 27 juta dolar AS, pada 1987. 

        Pada 28 November 1987 di lokasi berbeda, Asosiasi Perusahaan Arsitektur China mempersembahkan Luban Prize dalam kategori 12 Proyek Konstruksi untuk pertama China. Proyek The Shenzhen International Trade Center, di bawah kontrak CSCE, dianugerahi penghargaan tersebut untuk pertama kalinya.

        Sementara itu pada Oktober 1988, CSCEC mengadakan seminar tentang pembelajaran dari pengalaman Lubuge di Wuhan, yang mengusulkan agar pelaksanaan proyek Lubuge menjadi bagian penting dari reformasi di perusahaan konstruksi.

        CSCE terus berkembang pada dekade 1990-an. CSCE kemudian memengaruhi banyak aspek di dalam negeri China. Perusahaan rupanya memiliki peran dalam pergantian nama China Kanghua Urban Design Institute menjadi China Construction Beijing Design Research Institute, pada 18 April 1990.

        Kontraktor raksasa itu kemudian mengeluarkan ketentuan pencetakan dan penggunaan logo "CSCEC". Aturan yang disahkan pada 4 Februari 1991 itu menjelaskan makna logo perusahaan. Logo berbentuk persegi melambangkan fondasi bangunan kokoh; latar belakang biru melambangkan langit biru dan laut itu berarti integrasi kegiatan di dalam dan luar negeri; huruf CSCEC yang merepresentasikan gambar arsitektur adalah singkatan dari China State Construction Engineering Corporation.

        Tahun berikutnya, China Overseas Holdings Co., Ltd. (COHL) dan anak perusahaannya China Overseas Land & Investment Ltd. terdaftar di HKEX, menawarkan 820 juta yuan China saham baru dengan harga 1,03 dolar Hong Kong per lembar dan meningkatkan total 845 juta dolar Hong Kong.

        CSCE merumuskan Garis Besar Haluan Pengembangan Industri dalam "Rencana Lima Tahun ke-8" pada Januari 1993. Rencana dimulai pada 1995 dengan menargetkan pendapatan total tahunan mencapai 3,2 miliar yuan China. Sebuah peningkatan tiga kali lipat sejak 1990. Setahun kemudian, Chinese Academy of Engineering mengumumkan daftar 96 akademisi bidang teknik pertama di China. Dalam daftar itu muncul nama kepala arsitek China Northwest Architecture Design and Research Institute, Zhang Jinqiu. Dia sekaligus memiliki jabatan master survei dan desain teknik yang bekerja di CSCE. 

        Pada 21 Juni 1995, CSCE mengadakan pertemuan resmi dengan 37 anggota perusahaan. Rapat tersebut membahas dan merumuskan Anggaran Dasar CSCE. Dan, sekaligus melanjutkan pendaftaran dalam industri komersial. Selanjutnya pada bulan Juni tahun berikutnya, CSCE memperkenalkan strategi CI. Strategi tersebut diketahui sebagai promosi dan desain untuk meningkatkan kualitas internal dan menciptakan citra baik di luar perusahaan. 

        Demi meningkatkan kinerja para karyawannya, CSCE menyelesaikan jaringan komputer untuk kantor pusatnya pada 1997. Pada Maret di tahun yang sama, konferensi kerja komputer membahas realisasi jaringan komputer dalam lima tahun berikutnya diselenggarakan CSCE.

        Dua tahun kemudian, pada April 1999, China Construction Eighth Engineering Division Corp. Ltd., divisi kerja CSCE yang mengoperasikan Pangkalan Peluncuran Satelit Jiuquan, mendapat penghargaan First Prize for National Science and Technology Progress.

        Selanjutnya pada 28 Mei 2001, Kantor Pusat CSCE pindah ke gedung kantor baru di No. 15 Sanlihe Road, Distrik Haidian, Beijing. Sejak 2001, CSCE telah menerapkan sistem penggajian tahunan untuk semua operator yang dimiliki sepenuhnya dan perusahaan induk.

        CSCE kemudian mengedepankan tujuan strategis baru pada awal 2000-an. Tepatnya pada 2002, perusahaan untuk pertama kalinya menargetkan membangun CSCE menjadi grup perusahaan konstruksi China yang paling kompetitif dengan memasukkan perusahaan ke dalam daftar 500 perusahaan global dunia dan 10 kontraktor internasional terkenal. Itu semua bakal dicapai pada 2010.

        Proyek mercusuar Shanghai World Financial Center (SWFC) proyek baru yang dimenangkan CSCE bersama Shanghai Construction Group (SCG) dalam sebuah tender pada 22 November 2004. Itu adalah pertama kalinya perusahaan konstruksi domestik melakukan agenda pembuatan gedung pencakar langit. 

        Dua tahun kemudian, Fortune mengumumkan daftar Global 500 tahun 2006. CSCE diketahui menduduki peringkat ke-486, dan empat tahun lebih cepat dari target untuk mencapai salah satu dari dua sasaran strategis, yakni menjadi perusahaan konstruksi yang masuk dalam Fortune Global 500.

        Pada 8 Desember 2007, pertemuan pendiri China State Construction Engineering. Corp. Ltd. diselenggarakan di Beijing, yang menandai keberhasilan penyelesaian restrukturisasi keseluruhan bekas CSCE. Itu juga menandai lahirnya grup perusahaan real estate konstruksi modern super besar dengan sistem sempurna, standar internasional, dan penuh persaingan pasar.

        Pada 12 Mei 2008, gempa bumi Wenchuan meletus. Dalam proses pemulihan gempa, China Construction memberikan bantuan dalam pembangunan 1,1 juta meter persegi rumah sementara di Sichuan dan Gansu, yang menempati peringkat pertama secara nasional. Dalam beberapa tahun terakhir, CSCE telah menyelesaikan 51 proyek dan masih memiliki 71 proyek yang sedang dibangun di daerah yang dilanda gempa bumi di China, yang struktur utamanya tetap kokoh. Dalam pembangunan stadion Olimpiade Beijing, CSCE mengerjakan 40 persen tempat dan fasilitas pendukung.

        CSCE terus melaju secara signifikan. Pada 29 Juli 2009, CSCE secara resmi terdaftar dalam Shanghai Stock Exchange (pasar modal China). Untuk pertama, perusahaan itu berhasil mengumpulkan dana sebesar 50,1 miliar yuan China. 

        Dengan dorongan dari pemerintah China dan bantuan pembiayaan dari Bank Ekspor-Impor China, CSCE telah mengambil langkah-langkah yang semakin berani sebagai pembangun dan investor proyek-proyek luar negeri.

        Pada 2011, tren ke luar negeri mencapai titik tertinggi baru ketika Bahamas Resorts, kasino dan resor senilai 3,4 miliar dolar AS yang dibangun dan sebagian dimiliki oleh CSCE, dibuka setelah upaya "sangat agresif" oleh perusahaan untuk terhubung dengan pengembang Bahamas yang memulai proyek tersebut. Itu adalah proyek konstruksi terbesar yang dilakukan oleh sebuah perusahaan China di luar China.

        Berlabel badan usaha milik negara, tak menutup CSCE berhenti bekerja di pasar domestik dan luar negeri. CSCE kini telah berkembang menjadi konglomerat konstruksi dan real estat terbesar di China serta kontraktor pekerjaan bangunan. Ini adalah perusahaan konstruksi terbesar di negara berkembang dan pembangun rumah terbaik di dunia.

        CSCE telah mengembangkan bisnisnya ke lebih dari 29 negara dengan pendirian 29 cabang di seluruh dunia. Dari  1982 sampai sekarang, akumulasi nilai kontrak CSCEC sebesar 4 triliun yuan China dengan omzet sebesar 2,3 triliun yuan China.

        CSCE memenangkan label konstruksi andalan China karena memiliki total aset pada 2011 melebihi 500 miliar yuan China. CSCE telah termasuk dalam 225 kontraktor internasional teratas sejak 1984, menempatkan perusahaan ke peringkat 20 untuk 2011, dan telah memulai debutnya di Fortune Global 500 pada 2007, peringkat 147 pada 2011 dan nomor 100 pada 2012.

        CSCEC selalu menganggap kemajuan manajemen, ilmiah dan teknis sebagai pembangunan berkelanjutan. Pada Juni 2011, CSCE telah memenangkan 8 Penghargaan Kemajuan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Negara, 1 Penghargaan Penemuan Teknologi Negara, 19 Penghargaan Desain yang Baik Negara, 327 Penghargaan Kemajuan Ilmiah dan Teknologi Provinsi, 127 Penghargaan Metode Konstruksi Nasional dan 898 Penghargaan Metode Konstruksi Provinsi. CSCE juga telah mengajukan 2.326 dan telah memberikan 1.622 paten.

        CSCE terkenal karena mengerjakan proyek-proyek bertingkat super, berskala super, mutakhir, dan baru. Ini telah menyelesaikan di China dan luar negeri sejumlah besar proyek besar yang masa konstruksi ketat, persyaratan kualitas tinggi dan pelaksanaan pekerjaan yang menantang. CSCE menganut filosofi bisnis dan citra mereknya sendiri yang diakui secara luas dan sangat dipuji.

        Sementara itu, pada Desember 2017, CSCE direstrukturisasi dan diubah namanya menjadi China State Construction Engineering Corporation Limited (CSCEC).

        Yang paling baru pada 2020, saat wabah virus Corona, CSCE segera membangun dua rumah sakit di Wuhan dalam rentang waktu 10 hingga 12 hari. Adalah rumah sakit Huoshenshan berkapasitas 1.000 tempat tidur selesai pada 3 Februari. Selain itu ada rumah sakit berkapasitas 1.600 tempat tidur di Leishenshan selesai pada 5 Februari.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Muhammad Syahrianto
        Editor: Muhammad Syahrianto

        Bagikan Artikel: