Perusahaan tambang milik Bakrie, PT Bumi Resources (BUMI) menderita rugi sebesar US$86,1 juta di semester pertama tahun 2020 dibandingkan laba bersih US$80,7 juta pada periode yang sama tahun 2019.
Director & Corporate Secretary, Dileep Srivastava menjelaskan bahwa ada beberapa faktor yang membuat perseroan mengalami rugi. Pertamadisebabkan oleh realisasi harga batubara pada semester I 2020 mengalami penurunan tajam sebesar 12% karena permintaan batubara yang tidak stabil dari Cina, India, dan sebagian besar Asia.
"Hal ini dipicu oleh Pandemi Covid-19 sebagai faktor penyebab utama," katanya, dalam keterangan resmi di Jakarta, Selasa (1/9/2020).
Baca Juga: Perusahaan Tambang Bakrie Akhirnya Berhasil Gelar RUPS, Hasilnya?
Namun, penjualan perseroan di semester I 2020 tetap stabil dari semester I 2019 meskipun di tengah kondisi pasar yang merugikan.Ia menuturkan bilaa realisasi harga penjualan batu bara mengalami penurunan sebesar 12% ke level US$46,9/ton dari US$53,2/ton di semester I 2019, hal ini selaras dengan penurunan pendapatan bruto.
Baca Juga: Perusahaan Properti Keluarga Bakrie Ngaku Lakukan PHK Sebanyak...
Di mana, volume penjualan masih stabil di angka 41,2 MT yang terdiri atas penjualan KPC sebesar 29,5 MT atau mengalami penurunan 2% dibandingkan semester I 2019 dan Arutmin sebesar 11,6 MT atau meningkat sebesar 2% YOY.
"Kendati demikian, Perseroan masih dapat menjaga kinerja pendapatan operasional meskipun sektor batubara masih belum kondusif, dan pandemi yang terus berlanjut," terangnya.
Adapun, harga Pokok Penjualan mengalami penurunan sebesar 7% menjadi US$ 1.733,8 juta di semester I 2020 dibandingkan US$ 1.867,1 juta di periode yang sama tahun sebelumnya. Sehingga inventori akhir relatif stabil pada 2,7MT di semester I 2020 dari 2,6MT YOY.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Annisa Nurfitri
Editor: Annisa Nurfitri