Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Uang Rp180 Triliun Bisa Selamatkan RI dari Jurang Resesi?

        Uang Rp180 Triliun Bisa Selamatkan RI dari Jurang Resesi? Kredit Foto: Sufri Yuliardi
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengatakan pihaknya belum menyerah dengan ancaman resesi pada kuartal III-2020. Bahkan, Kepala Negara akan memaksimalkan tenaga untuk mengejar pertumbuhan ekonomi yang positif di kuartal III-2020.

        Terkait itu, Ketua Satgas Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) Budi Gunadi Sadikin mengatakan, Presiden Jokowi sudah memberikan titah agar jangan menyerah selama sisa waktu masih ada.

        "Presiden beberapa waktu lalu mengatakan, ayo kita lakukan yang terbaik. Untuk memastikan di triwulan ini kita dapat pertumbuhan ekonomi yang lebih baik," katanya dalam konferensi pers virtual, Rabu (2/9/2020).

        Baca Juga: Resesi di Depan Mata, Orang Selevel Sri Mulyani Pasrah!?

        Baca Juga: Wilayah Ridwan Kamil Terancam Resesi Jika...

        Lanjutnya, ia menjelaskan secara hitung-hitungan Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia sekitar US$1 triliun atau setara Rp14.500 triliun. Jika dibagi per kuartal secara rata, maka PDB RI tiap kuartal sekitar Rp3.600 triliun.

        Sambungnya, jika di kuartal II-2020 ekonomi RI terkontraksi 5,32% artinya PDB Indonesia turun 5,32% dari Rp3.600 triliun.

        Karena itu, ia mengartikan perputaran roda ekonomi RI sepanjang kuartal II-2020 kemarin berkurang Rp180 triliun.

        "Jadi yang kita bicarakan adalah 5% dari Rp3.600 triliun, artinya sekitar Rp 80 triliun. Jadi kalau kita bisa kucurkan dana Rp180 triliun setiap kuartal, maka itu menutup sama persis minus 5% PDB tadi. Itulah target kita," terangnya.

        Lanjut dia, dengan kata lain, pemerintah saat ini berupaya untuk mengucurkan dana sekitar Rp 180-200 triliun ke masyarakat untuk mendorong roda perekonomian agar mencapai pertumbuhan ekonomi yang positif.

        Setidaknya capaian di kuartal III-2020 tidak lagi negatif. "Untuk memastikan kita bisa menopang pertumbuhan ekonomi Indonesia," tutupnya.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Vicky Fadil

        Bagikan Artikel: