Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Tarif Listrik PLN Turunnya Dikit, Pengusaha Gak Happy

        Tarif Listrik PLN Turunnya Dikit, Pengusaha Gak Happy Kredit Foto: Antara/Dhemas Reviyanto
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Pengusaha yang tergabung dari Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) menilai penurunan tarif listrik masih relatif kecil.

        Sebagai informasi, pemerintah dalam hal ini Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral telah menetapkan penyesuaian tarif tenaga listrik (tariff adjustment) periode Oktober-Desember 2020 untuk tujuh golongan pelanggan nonsubsidi.

        Dalam beleid itu tercantum, tarif pelanggan tegangan rendah ditetapkan Rp1.444,70 per kWh atau turun sebesar Rp22,5 per kWh dari periode sebelumnya.

        Baca Juga: PLN Selesaikan Jaringan Transmisi di Gerbang Timur Indonesia

        Baca Juga: Alhamdulillah Tarif Listrik Turun, PLN: Silakan Nikmati

        "Karena kebetulan Komisi VI ini juga menyangkut partner kerjanya Kementerian BUMN, jadi kami juga menyampaikan hal-hal terkait dengan masalah BUMN. pertama kami melihat belum begitu banyak dampak kepada kami adalah kebijakan di PLN," ujar Ketua Apindo Hariyadi Sukamdani saat rapat dengar bersama DPR, Jakarta, Selasa (8/9/2020).

        Kata dia, penurunan tarif listrik ini harus bisa meringankan industri hotel. Pasalnya, industri perhotelan perlu adanya keringanan listrik yang besar, agar tidak membebani keuangan perusahaan akibat pandemi virus Covid-19.

        "PLN memang sudah menurunkan tarifnya, tapi tarifnya itu relatif kecil hanya 1,5%, hanya Rp22,5 per kilowatt hour yang memang untuk sektor kami khususnya di hotel dan restoran ini komponen energi atau komponen listrik itu mencakup 25%, jadi yang paling besar adalah listrik dan tenaga kerja. Tenaga kerja itu kira-kira sekitar antara 25 sampai 30% komponen dan tapi listrik kira-kira 25%," katanya.

        Dia berharap tarif tenaga listrik dapat kembali mengalami perubahan melihat perkembangan ICP, kurs, inflasi, dan HPB. Selain itu, efisiensi yang dilakukan PLN juga dapat menjadi pemicu turunnya tarif tenaga listrik.

        "Kita berharap adanya kebijakan yang membantu kita," tandasnya.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Rosmayanti

        Bagikan Artikel: