Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Pandemi Bikin Sering Buka Aplikasi E-Commerce, Angkanya Capai 70%

        Pandemi Bikin Sering Buka Aplikasi E-Commerce, Angkanya Capai 70% Kredit Foto: Tokopedia
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        AppsFlyer hari ini meluncurkan laporan belanja bertajuk The State of Shopping App Marketing 2020 Edition. Dalam laporan tersebut, tingkat sesi in-app (waktu yang dihabiskan user dalam satu aplikasi) untuk kategori e-commerce dan shopping tercatat meningkat hingga 70 persen pada periode Februari-Juni 2020, yang bertepatan dengan berlakukannya Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di Indonesia.

        Laporan ini juga menyoroti pandemi Covid-19 yang menjadi faktor terbesar peningkatan App Install Ad Spend di kawasan Asia Pasifik yang mencapai nilai US$800 juta atau sekitar Rp11,8 triliun pada semester pertama 2020.

        "Pandemi global memicu banyak konsumen menghabiskan waktu dan uang mereka di aplikasi belanja. Walaupun dibayangi resesi ekonomi dengan meningkatnya tingkat pengangguran, konsumen di seluruh dunia cenderung mengurangi kunjungan langsung ke pusat perbelanjaan dan toko. Mereka semakin beralih ke belanja online khususnya lewat perangkat mobile," kara Ronen Mense, Managing Director dan President AppsFlyer APAC lewat keterangan tertulisnya, Kamis (17/9/2020).

        Baca Juga: Warung Pintar Target 400 Warung Diakses Via GrabMart hingga Akhir 2020

        Di Indonesia, ada pertumbuhan 40% dalam pembelian rata-rata antara September (sekitar 4%) dan November 2019 (5,77%), dengan periode 11.11 menjadi hari penting untuk belanja di wilayah ini. Pembelian rata-rata mengalami penurunan antara Desember dan Maret 2020, tapi terdapat pertumbuhan sebesar 5,7% pada April 2020 saat puncak pandemi terjadi.

        Laporan ini juga memprediksi bahwa periode 11.11 tahun ini akan mengalami peningkatan mengikuti kuatnya performa tahun lalu. Penginstalan aplikasi e-commerce dan shopping mencapai puncak permintaan tertinggi pada November 2019, yang mencapai angka 6,7% dan 6,5%.

        Perhitungan laporan The State of Shopping App Marketing 2020 APAC dari AppsFlyer meliputi 750 aplikasi shopping, e-commerce, dan marketplace, 1,5 miliar penginstalan non-organik serta 9 miliar konversi retargeting di 80 miliar sesi, yang mana memberikan informasi mendalam tentang tren utama dari Januari 2019 hingga akhir Juni 2020.

        Di Asia Pasifik, permintaan terhadap aplikasi e-commerce dan shopping melonjak selama lockdown. Di Indonesia sendiri, rata-rata terdapat enam pembelanjaan per pengguna aplikasi shopping pada April 2020.

        "Kami memperkirakan angka ini akan terus meningkat dengan periode 11.11 pada November mendatang dan musim liburan pada Desember dan Januari," kata Mense.

        Di Indonesia sendiri, para pengguna Android mengalami lonjakan angka konversi retargeting sebesar 2,3 kali antara Januari 2019 (3,5%) hingga Juni 2020 (7,9%) dan konversi retargeting sebesar 50% antara Januari dan Februari 2020. Puncak lonjakan konversi retargeting terjadi pada Mei (8,1%)–Juni (7,9%) yang melampaui periode Q4 sebesar 36%.

        Indonesia mengalami penurunan penginstalan non-organik sebesar 40% antara Oktober 2019 (6,2%) dan Januari (3,7%). Akan tetapi, terdapat kenaikan yang lambat menjelang April (4,4%), namun kemudian meningkat cukup drastis 15% pada Mei (5,7%).

        Sebelum pandemi terjadi, di Asia Pasifik terdapat pertumbuhan sebesar 28% di angka sesi in-app, antara Juli 2019 (5%) dan Desember 2019 (6,4%).

        Sama halnya dengan Indonesia, yang mengalami lonjakan sesi user sebesar 70% selama periode wacana PSBB pada Februari 2020 (5,2%) hingga Ramadan pada Mei 2020 (9,1%) yang membuat lebih banyak orang berbelanja. Angka ini berkurang ke 8,1% pada Juni 2020 ketika Indonesia memasuki PSBB transisi.

        Antara Juli 2019 hingga November 2019, laporan ini juga menunjukan naiknya penginstalan aplikasi e-commerce sebesar 17% selama musim liburan di Asia Pasifik, dengan penginstalan aplikasi shopping umum lebih diminati dibandingkan dengan aplikasi marketplace.

        Selama periode 11.11 pada November 2019, Indonesia mengalami rata-rata pembelian per user di aplikasi shopping tumbuh sebesar 40% antara September (4,10) dan November 2019 (5,77).

        Di Indonesia juga terdapat peningkatan ad spend sebesar 76% di 2020 antara Januari (4,6%) dan Juni (8,1%).

        Di luar musim liburan, aplikasi marketplace capai kepopuleran sepanjang tahun, khususnya selama pandemi dengan peningkatan penginstalan sebesar 40% di seluruh wilayah antara Mei dan Juli 2019, dan 43% lainnya antara November 2019 dan Maret 2020.

        Ketika lockdown dilonggarkan di wilayah Asia Pasifik, terdapat peningkatan penginstalan aplikasi e-commerce sebesar 36% antara April 2020 dan Juli 2020.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Bernadinus Adi Pramudita
        Editor: Rosmayanti

        Tag Terkait:

        Bagikan Artikel: