Sejak ada larangan penggunaan masker scuba untuk pengguna kereta api, pertanyaan seputar efektivitas masker kain dalam mencegah Covid-19, semakin mengemuka. Kira-kira, masker kain seperti apa yang efektif mencegah Covid?
Soal ini, dr Adam Prabata, kandidat PhD di Kobe University, Jepang memberikan penjelasan yang cukup detail.
Mengutip Fischer, Adam menerangkan, jenis masker yang memberikan perlindungan tertinggi terhadap penyebaran droplet adalah masker N95. Daya proteksinya nyaris 100 persen. Sementara masker bedah, 90 persen.
Baca Juga: Bikin Ngeri, Masker Scuba Ternyata Beneran Gak Aman Dipakai, Buang Jauh-jauh!
Baca Juga: Faisal Basri Nyinyirin Anggaran Covid-19, Anak Buah Sri Mulyani Gak Terima
Dokter yang rajin mengedukasi masyarakat tentang berbagai info seputar Covid-19 via media sosial ini menyebut, masker kain dapat memberikan perlindungan terhadap droplet dengan efektivitas yang berkissr antara 60 sampai 80 persen. Bandana, kurang dari 50 persen. Sedangkan buff leher, hampir nol persen.
"Masker kain yang memiliki efektivitas lebih dari 50 persen, dapat menurunkan angka penularan Covid-19, bila digunakan oleh lebih dari 65 persen penduduk di suatu wilayah," jelas Adam, dalam akun Instagramnya.
Agar efektif menangkal Covid-19, sesuai rekomendasi Badan Kesehatan Dunia (WHO), masker kain harus terdiri dari tiga lapis. Berikut penjelasannya:
1. Lapisan dalam yang harus dapat menyerap air, harus berbahan dasar bahan katun.
2. Lapisan tengah yang merupakan filtrasi droplet, harus berbahan dasar katun atau polypropilene.
3. Lapisan luar yang tidak menyerap air, harus berbahan dasar polypropilene, polyester, dan bahan sintetis lainnya.
Mengacu pada rekomendasi WHO, ada empat jenis masker kain yang tidak direkomendasikan dalam menangkal Covid. Keempat jenis masker tersebut adalah:
1. Masker berbahan kain elastis seperti scuba (neoprene) dan nilon
2. Masker kain yang tidak terdiri dari tiga lapis
3. Bandana
4. Neck gaiter atau buff
Sementara buat Anda yang memiliki penyakit komorbid (jantung, diabetes, penyakit paru obstruktif kronis (PPOK), kanker, stroke, dan gangguan imun), berusia 60 tahun ke atas, dan tenaga kesehatan sangat dianjurkan menggunakan masker medis. Demi perlindungan maksimal terhadap Covid.
"Anda yang memiliki gejala meskipun ringan, juga harus menggunakan masker medis. Gejala ringan itu misalnya demam, batuk, lelah, sesak napas, kehilangan penciuman, diare, dan muntah," pungkas Adam.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Rosmayanti