Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Faisal Basri Teriak Rakyat Butuh Panglima Perang Full Time Bukan Sambilan, Nyentil Opung Luhut?

        Faisal Basri Teriak Rakyat Butuh Panglima Perang Full Time Bukan Sambilan, Nyentil Opung Luhut? Kredit Foto: Sufri Yuliardi
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Ekonom senior Indef Faisal Basri meminta pemerintah serius mengendalikan kasus positif Covid-19 yang terus meningkat tajam. Pihaknya menyebut dalam kurun waktu 14 hari penularan wabah menembus angka 250.000 kasus lebih ganas dari pertama kali dalam kurun waktu 115 hari menginfeksi 50.000 orang.

        "Pertama itu butuh 115 hari dengan 50.000 kasus positif. Sementara saat ini 250.000 kasus hanya butuh waktu 14 hari," ujar Faisal saat webinar bertajuk Strategi Menurunkan Covid-19, Menaikkan Ekonomi di Jakarta, Minggu (20/9/2020).

        Menurut dia, apabila pemerintah tidak serius mengatasi semakin mengganasnya penularan virus corona, angka positif bisa menembus satu juta kasus. Faisal memastikan angka kematian manusia akan lebih banyak.

        Baca Juga: Faisal Basri Nyinyirin Anggaran Covid-19, Anak Buah Sri Mulyani Gak Terima

        Baca Juga: Tak Tutup Pariwisata Bali, Luhut Klaim Punya Jurus Jitu Jaga Kesehatan Para Turis

        "Kasus naik, maka angka kematian juga naik. Selamatkan rakyat. Ekonomi bisa pulih, tapi nyawa manusia tidak bisa dipulihkan," ujar Faisal.

        Lebih lanjut, Faisal mengatakan, rendahnya realisasi tes Covid-19, bukti bahwa pemerintah tidak serius menangani penyebaran wabah virus corona sehingga bukan alasan meningkatnya angka positif. Bahkan sampai sekarang belum ada Perppu khusus yang menangani Covid-19, hanya ada Perppu yang menangani APBN dan sektor keuangan.

        "Virus ini sangat bahaya sekali sehingga butuh panglima perang yang harus full-time dan bukan kerja sambilan. Covid-19 ini sumber utama ketidakpastian," ujarnya.

        Dia juga menyebutkan, kepercayaan masyarakat dan dunia usaha juga bergantung pada upaya pemerintah mengendalikan wabah.

        "Jika pemerintah mampu mengendalikan wabah dengan serangkaian tindakan jujur dan langkah yang terukur masyarakat akan lebih percaya diri begitu juga dengan dunia usaha," tandasnya.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Rosmayanti

        Bagikan Artikel: