Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Waspada Teman-Teman, Perkirakan Puncak Covid di Wilayah Anies Terjadi Akhir Bulan..

        Waspada Teman-Teman, Perkirakan Puncak Covid di Wilayah Anies Terjadi Akhir Bulan.. Kredit Foto: Sufri Yuliardi
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Epidemiolog dari Griffith University Australia, Dicky Budiman memperkirakan, puncak kasus Pandemi Covid-19 di DKI Jakarta akan berlangsung hingga akhir Oktober 2020.

        Meski demikian, ia mengatakan puncak pandemi di Indonesia belum bisa diperhitungkan karena setiap daerah mempunyai kurva kasus yang berbeda-beda. Baca Juga: Kepala Daerah Lain, Contoh Dong Anies Baswedan!

        "Untuk Jakarta ya (hingga akhir Oktober). Bukan Indonesia. Kalau untuk Indonesia belum bisa diprediksi. Indonesia itu negara kepulauan. Punya kurva pandemi yang berbeda. Saat ini yang aktif ada di Pulau Jawa yang menjadi epicentrumnya ada di Jakarta dan sekitarnya," kata Dicky saat berbincang dengan Okezone, Selasa (22/9/2020). Baca Juga: Video Call-an dengan Anies, Bima Arya: Teman-teman di Jakarta Perlu Siaga Pak Gub

        Menurut dia, masa rawan kasus Covid-19 di Ibu Kota diperkirakan hingga pertengahan Oktober. Sementara, pandemi Covid-19 di Tanah Air diperkirakan masih berlangsung lama karena setiap daerah memiliki kualitas yang berbeda-beda dalam pengendalian wabah corona.

        "Wilayah Indonesia ini belum dalam posisi setara kualitas pengendalian pandeminya. Potensi adanya impor. Misalnya Jakarta terkendali di November akhir Oktober tapi ketika ada daerah lain kasus impor masuk Jakarta bebas, dan tidak terdeteksi itu jadi kasus kebakaran lagi," jelas dia.

        Ia menganalogikan pandemi corona ini seperti kebakaran padang rumput. Sehingga, untuk mencegah kebakaran meluas pemerintah perlu membakar setiap pinggiran ilalang atau rumput di seliling kebakarannya agar api tak meluas.

        "Selama penduduk Indonesia belum 70 persen belum memiliki kekebalan. Kebakaran kan kayak gitu, memahami wabah itu seperti kebakaran itu," tuturnya. 

        Dicky menerangkan, membakar pinggiran padang rumput tersebut seperti kebijakan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB).

        "Jadi yang diproteksi itu ya pengetatan perbatasan. Jadi kalau diperbatasan (tidak diperketat) orang masuk ya kebakaran terus," imbuhnya.

        Dia juga mencontohkan kebijakan di Brisbane, Australia tempat tinggalnya saat ini. Di sana, lanjut Dicky, negara bagian Australia itu melakukan pembatasan setiap orang yang ingin masuk ke kota dengan karantina selama 14 hari.

        "Orang dikarantina dulu dua Minggu. Karena kalau tidak begitu kapan beresnya pandemi ini. Ya sekarang mulai terkendali," pungkasnya.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Vicky Fadil

        Bagikan Artikel: