Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Jokowi Mati-Matian Bela Palestina

        Jokowi Mati-Matian Bela Palestina Kredit Foto: Antara/Kementerian Luar Negeri
        Warta Ekonomi -

        Dalam pidatonya saat Sidang Majelis Umum PBB ke-75 melalui daring beberapa waktu lalu, Presiden Joko Widodo menyinggung persoalan Palestina. Sebagaimana diketahui, negara tersebut belum mendapatkan kemerdekaan hingga saat ini.

        Langkah membawa masalah Palestina oleh Presiden dalam forum PBB tersebut dianggap sebagai dukungan penuh Indonesia terhadap Palestina di saat beberapa negara Arab "menikamnya".

        Baca Juga: Bahrain-UEA Damai dengan Israel, Ratusan Rakyat Palestina Berdemo

        Itu disampaikan Ketua PP Baitul Muslimin Indonesia (Bamusi), Yayan Sopyani Al Hadi, yang mengatakan bahwa persoalan Palestina yang hingga kini masih mendapat perlakuan tidak adil dari Israel adalah bentuk mengamalkan konstitusi negara.

        "Pidato Presiden Joko Widodo menunjukkan komitmen Indonesia dalam mendukung kemerdekaan bangsa-bangsa di dunia, termasuk Palestina," kata Yayan dalam keterangannya yang diterima, Kamis 24 September 2020.

        Menurut Yayan, pidato ini cukup tepat di saat negara di Timur Tengah seperti Bahrain dan Uni Emirat Arab justru menormalisasi dan menjalin hubungan baik dengan Israel. Negara-negara tersebut tidak membahas penyelesaian konflik Israel dengan Palestina dalam normalisasi hubungan itu.

        Menurutnya, langkah negara-negara Arab itu ibarat menikam Palestina dari belakang. Maka Indonesia dalam pidato Presiden Jokowi mengambil posisi akan berdiri di depan untuk mendukung kemerdekaan penuh Palestina.

        "Dan apa yang disampaikan Pak Jokowi satu garis lurus dengan sikap tegas Presiden Soekarno bahwa selama kemerdekaan bangsa Palestina belum diserahkan kepada orang-orang Palestina maka selama itulah bangsa Indonesia berdiri menantang penjajahan Israel," kata Yayan.

        Ia menilai bahwa dukungan Indonesia pada Palestina bukan hanya disampaikan lewat pernyataan-pernyataan di forum-forum dunia, namun juga dijalankan dalam tindakan-tindakan nyata.

        "Tak mungkin membangun nilai-nilai kemanusian global, bila di satu belahan dunia, masih ada bangsa yang masih terjajah dan tertindas, lalu dibiarkan. Mari bangun taman kemanusian global, yang di dalamnya tumbuh identitas bangsa-bangsa yang berdiri sejajar dan berdaulat," tegas Yayan.

        Indonesia, tegas Yayan, akan senantiasa berdiri bersama banga Palestina. Hal ini juga tercatat sebagaimana sikap Presiden RI ke-5, Hj. Megawati Soekarnoputri. Megawati mengatakan bahwa negara-negara Asia-Afrika telah banyak yang merdeka, tetapi kemerdekaan Palestina merupakan sebuah utang sejarah kemerdekaan yang harus tetap diperjuangkan.

        "Ibu Mega, Presiden RI Ke-5, dalam peringatan Konferensi Asia Afrika (KAA) tahun 2017, mengatakan bahwa terus berjuang bagi kemerdekaan negara Palestina," katanya.

        Baca Juga: Israel-Bahrain Berdamai, Palestina: Pengkhianatan Terbesar

        Sebelumnya Presiden Joko Widodo kembali menegaskan dukungan Indonesia terhadap kemerdekaan Palestina dalam pidato di Sidang Majelis Umum ke-75 Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB). Isu Palestina menjadi perbincangan, setelah sejumlah negara di Timur Tengah menormalisasi hubungan dengan Israel.

        Presiden mengatakan, Indonesia bertekad untuk terus berkontribusi bagi perdamaian dunia. Karena itu menjadi amanat konstitusi, yakni menjadi bagian dari solusi.

        "Secara konsisten, komitmen ini terus dijalani Indonesia, termasuk saat Indonesia duduk sebagai anggota Dewan Keamanan PBB. Spirit kerja sama akan selalu dikedepankan Indonesia, spirit yang menguntungkan semua pihak, tanpa meninggalkan satu negara pun. No one, no country should be left behind," kata Kepala Negara dalam pidatonya yang disiarkan langsung di YouTube Sekretariat Presiden, Rabu 23 September 2020.

        Jokowi mengingatkan, PBB dibentuk 75 tahun silam adalah bertujuan agar perang dunia tidak terjadi lagi. Dunia menjadi kondusif, aman, dan tenteram.

        Indonesia juga berperan dalam menciptakan itu bahwa semua negara di dunia kedudukannya sama, ada kesetaraan. Bahkan, Indonesia melalui Presiden ke-1 Sukarno, menyelenggarakan Konferensi Asia Afrika pada 1955 di Bandung.

        "Palestina adalah satu-satunya negara yang hadir di Konferensi Bandung yang sampai sekarang belum menikmati kemerdekaannya. Indonesia terus konsisten memberikan dukungan bagi Palestina, untuk mendapatkan hak-haknya," tutur Jokowi.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Cahyo Prayogo

        Bagikan Artikel: