Patok Bunga Rendah, LPDB-KUMKM Dapat Acungan Jempol dari Kemenkop-UKM
Sekretaris Kementerian Koperasi dan UMKM Prof Rully Indrawan mengapresiasi Lembaga Pengelola Dana Bergulir Koperasi Usaha Mikro Kecil dan Menengah (LPDB-KUMKM) yang memberikan bunga sangat rendah yakni 3 persen kepada KUMKM sehingga mendapat amanah dari pemerintah untuk membantu program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN).
Hal itu dikemukakan Rully pada acara Sinergitas LPDB-KUMKM dengan Kejaksaan Tinggi Sulawesi Selatan dalam rangka PEN di Kota Makassar, Sulawesi Selatan, Selasa (29/9/2020).
Menurut Rully, di tengah pandemi Covid-19 ini banyak sektor usaha dan pelaku usaha yang terdampak dari sekitar 64 juta UMKM secara nasional, termasuk koperasi yang anggotanya sebagian besar adalah UMKM.
Baca Juga: Realisasi Penyaluran Dana Begulir PEN Via LPDB-KUMKM Capai 67%
Baca Juga: BRI Bidik Salurkan Banpres Produktif ke 9,1 Juta Pelaku UMKM Bulan Ini
Berkaitan dengan hal tersebut, maka pemerintah mengamanahkan LPDB-KUMKM untuk membantu membangun koperasi dan UMKM bangkit kembali. Pada kempatan yang sama, Rully juga menyampaikan apresiasinya pada pemerintah provinsi yang menurut Menteri Koperasi dan UKM memiliki sejumlah keberhasilan, termasuk dalam penanganan Covid-19 melalui program wisata duta Covid-19.
"Karena itu saya diminta Menkop untuk bertemu langsung dengan Gubernur Sulsel untuk menyampaikan beberapa hal penting," katanya.
Sementara itu, Direktur Utama LPDB-KUMKM Supomo pada kesempatan yang sama mengatakan, LPDB-KUMKM di Jakarta tentu tidak dapat menjangkau semua koperasi dan UMKM yang ada di Sulsel, sehingga tepat jika bersinergi dengan Pemda dan Kejati di Sulsel untuk membangkitkan kembali ekonomi masyarakat di daerah ini.
"LPDB-KUMKM diamanahkan oleh pemerintah dalam pemulihan ekonomi nasional dengan menyiapkan anggaran sebanyak Rp1 triliun dan hingga saat ini sudah tersalurkan sekitar 87,5 persen," katanya.
Sedangkan, Sekda Pemprov Sulsel Abd Hayat Gani mengatakan, upaya pemulihan ekonomi nasional terus dilakukan pemerintah provinsi dan kabupaten/kota melalui peningkatan produktivitas sektor pertanian dan peningkatan ekspor. Termasuk mendorong masuknya investor dengan memangkas birokrasi yang berbelit-belit.
Mencermati upaya tersebut, Gubernur Sulsel HM Nurdin Abdullah optimistis dapat meraih pertumbuhan ekonomi 6,1 persen pada 2021.
Salah satu calon penerima bantuan stimulan program PEN, Tuti Supratianingsih yang juga Ketua Koperasi Pegawai Republik Indonesia (KPRI) Universitas Negeri Makassar mengatakan, pihaknya membutuhkan bantuan stimulan ekonomi untuk membantu anggotanya yang sebagian besar adalah UMKM.
"Jadi selain anggota kami pegawai, office boy, pegawai kontrak, juga mereka yang berjualan di kantin, mereka juga membuat usaha untuk menghidupi keluarganya," katanya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Rosmayanti