Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Global Connections
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Jokowi Sudah Panas: Jangan Anggap Pemerintah Mencla-mencle!

        Jokowi Sudah Panas: Jangan Anggap Pemerintah Mencla-mencle! Kredit Foto: Antara/Hafidz Mubarak A
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Selama tujuh bulan menghadapi pandemi Covid-19, pemerintah mengeluarkan berbagai kebijakan. Tak dimungkiri selama itu ada kebijakan yang disesuaikan dengan perkembangan terkini Covid-19.

        Salah satunya, pembatasan sosial berskala besar (PSBB). Akhir-akhir ini, Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengaku cenderung menekankan pembatasan sosial berskala mikro (PSBM).

        "Setelah tujuh bulan banyak yang bisa kita pelajari dari wabah ini. Misalnya pembatasan sosial, saya kira harus kita sesuaikan. Untuk itu saya menekankan pentingnya pembatasan sosial skala mikro atau mini lockdown. Kita buat lebih terarah, spesifik, fokus, tajam, untuk mengatasi masalah covid tapi tidak membunuh ekonomi dan kehidupan masyarakat. Ini yang harus kita lakukan," ungkap Jokowi dikutip dari kanal Youtube Sekretariat Presiden, Minggu (4/10/2020).

        Baca Juga: Jokowi: Tak Perlu Sok-sokan Lockdown Kota/Kabupaten, Pak Presiden Nyindir Anies?

        Meski ada penyesuaian-penyesuaian kebijakan, Jokowi meminta agar masyarakat jangan menganggap bahwa pemerintah tidak bisa dipercaya. Menurutnya, apa yang dilakukan pemerintah bagian dari untuk mencari cara terbaik untuk penanganan Covid-19 di Indonesia.

        "Penyesuaian kebijakan itu jangan dianggap pemerintah mencla-mencle. Covid ini masalah baru. Seluruh dunia juga sama. Belum ada negara yang berani mengklaim sudah menemukan solusi yang terbaik. Tiap negara juga beda-beda masalahnya, berbeda cara dalam menanganinya. Jadi kita pun harus terus menyesuaikan diri mencari cara terbaik yang paling cocok dengan situasi kita," ungkapnya.

        Apalagi menurutnya selama tujuh bulan ini pencapaian Indonesia tidaklah buruk. Salah satunya terlihat dari angka kesembuhan yang mengalami peningkatan yakni dari 3,84% di Maret menjadi 74,9% per 2 Oktober 2020. Dimana angka ini sudah melampaui angka kesembuhan dunia yakni 74,43%.

        "Sekali lagi pencapaian kita sejauh ini tidak buruk. Angka-angkanya jelas. Tapi jangan membuat kita terlena. Kita harus waspada, kita harus tetap bekerja keras. Wabah ini jangan diremehkan. Ini realita. Tapi jangan membuat kita pesimistis," ujarnya.

        Jokowi mengakui meski tak buruk kondisi Indonesia namun memang belum sempurna. Sehingga perlu kerjasama semua pihak untuk mengatasi pandemi ini.

        Baca Juga: Luhut, Menteri Pemberi Perintah, Suruh Bos Bio Farma Segera Produksi PCR-Rapid Test

        Baca Juga: Bocoran Peluang Gatot dalam Lingkaran Kekuasaan RI

        "Tujuh bulan ini, Indonesia membuktikan mampu mengatasi masalah. Belum sempurna, iya. Tapi bisa kita perbaiki bersama-sama. Mengatasi pandemi ini memang sulit. Memerlukan kerja keras bersama dan saya yakin kita akan dapat melakukannya," katanya.

        "Yang penting dalam situasi seperti ini jangan ada yang berpolemik. Dan jangan ada yang membuat kegaduhan kegaduhan," katanya.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Rosmayanti

        Tag Terkait:

        Bagikan Artikel: