Ilmuwan Temukan Planet Seukuran Bumi Mengambang di Galaksi Bima Sakti
Ilmuwan menemukan planet seukuran Bumi mengambang di galaksi Bima Sakti. Planet ini tidak memiliki bintang induk.
Sebagai gambaran, jika tata surya adalah sebuah keluarga, beberapa anggota keluarga atau planet mungkin meninggalkan rumah lebih awal dengan alasan apapun. Sekali meninggalkan keluarga atau pelukan gravitasi, benda-benda ini akan melayang melalui ruang antarbintang selamanya dan tak akan terikat lagi pada Bintang manapun.
Baca Juga: Wah, Ada Tanda Kehidupan di Planet Venus!! Bisa Ditinggali?
Para astronom menyebut temuan planet ini sebagai rogue planets atau planet pengembara. Planet pengembara yang ditemukan ini diberi nama OGLE-2016-BLG-1928. Planet ini didapatkan dengan kolaborasi OGLE (Optical Gravitational Lensing Experiment) dan kolaborasi KMTN (Korean Microlensing Telescope Network).
Dilansir Universe Today, tim ilmuwan dari dua organisasi tersebut telah mengumumkan penemuan planet rogue bermassa rendah. Tidak ada bintang di dekatnya. Jaraknya dari Bumi belum dikonfirmasi.
Ada 30 penulis terdaftar sebagai kontributor untuk pekerjaan ini. Penulis utama adalah Przemek Mróz, seorang sarjana pascadoktoral di bidang astronomi di Caltech. Makalah ini dirilis di situs pra-pers arxiv.org. Para astronom berpikir bahwa pada masa-masa awal tata surya, beberapa planet bermassa rendah akan terlontar dari cengkeraman gravitasi bintang.
"Menurut teori pembentukan planet, seperti teori akresi inti, massa khas planet yang terlontar harus antara 0,3 dan 1,0 massa Bumi," tulis tim peneliti.
Menemukan planet-planet kecil ini dalam kegelapan angkasa yang luas membutuhkan pendekatan inovatif lensa gravitasi. Ilmuwan menduga banyak sekali planet rogue di galaksi Bima Sakti.
Pekerjaan teoretis menunjukkan bahwa mungkin ada miliaran, atau bahkan triliunan, planet yang mengambang bebas di Bima Sakti. Jumlah ini mungkin saja melebihi bintang yang ada di Bima Sakti.
Planet "Yatim Piatu"
Dalam karyanya, penulis membuat daftar bagaimana mekanisme planet-planet ini bisa menjadi "yatim piatu", terlepas dari bintangnya alias tak memiliki bintang induk.
Planet-planet berhamburan, di mana terjadi interaksi dinamis antara planet raksasa yang menyebabkan gangguan orbit pada planet dalam yang lebih kecil. Bisa juga berupa interaksi antara bintang-bintang dalam sistem biner atau triner dan gugus bintang.
Baca Juga: Studi: Permukaan Bulan Berkarat Karena Pengaruh Planet Bumi
Planet yang baru ditemukan, yang diberi nama "OGLE-2016-BLG-1928", ditemukan dalam peristiwa pelensaan mikro yang hanya berlangsung selama 41,5 menit. Tidak banyak waktu untuk mengumpulkan data mendetail.
Planet rogue hampir tidak memiliki potensi untuk menampung kehidupan, jadi ini mungkin tidak pernah menjadi bidang studi yang intens seperti halnya planet di luar tata surya (exoplanet). Tapi mereka masih menarik, dan seperti yang lainnya, menyimpan petunjuk tentang cara kerja alam.
Di masa depan, Teleskop Luar Angkasa Romawi Nancy Grace atau teleskop Roman akan membantu dalam pencarian planet rogue. Teleskop ini memiliki banyak tugas untuk misinya, termasuk beberapa topik besar seperti energi gelap, dan beberapa tugas yang ditunggu-tunggu seperti pencitraan exoplanet dan mendapatkan spektrum atmosfernya.
Tetapi sebagian dari tugasnya juga menemukan planet-planet rogue yang mengambang bebas sekecil Mars. Teleskop antariksa yang sangat kuat akan melakukan survei pelensaan mikro besar-besaran untuk menemukan lebih banyak planet ini. Penemuan akan membantu kita lebih memahami bagaimana Tata Surya kita menumpuk dibandingkan Tata Surya lainnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Cahyo Prayogo
Tag Terkait: