Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Sarang Jokowi juga Diramaikan Demo Tolak RUU Cipta Kerja

        Sarang Jokowi juga Diramaikan Demo Tolak RUU Cipta Kerja Kredit Foto: Antara/Rivan Awal Lingga
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Demonstrasi penolakan terhadap UU Omnibus Law Cipta Kerja dilakukan para mahasiswa di berbagai daerah di Indonesia, seperti di Kota Bandung, Makassar, dan Solo. Aksi demo berlangsung sepanjang hari.

        Aksi demonstrasi yang dilakukan kelompok mahasiswa dan asosiasi di kawasan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Jawa Barat berlangsung panas. Bahkan, pengamanan diperketat karena sebagian massa melakukan aksi dorong-dorong hingga pelemparan.

        Koordinator aksi dari Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) cabang Kota Bandung, Sansan Taufik menjelaskan, aksi turun ke jalan diperlukan sebagai bentuk penekanan kepada DPR karena keberatan dengan pengesahan RUU tersebut.

        “UU ini hanya untuk kepentingan ekonomi, disahkan dengan cara kurang baik. Menitikberatkan pada kemudahan investasi tanpa memperhatikan hak pekerja,” ujar Sansan, Selasa 6 Oktober 2020.

        Demo di Makassar

        Aksi demontransi menolak UU Cipta Kerja juga dilakukan oleh gabungan mahasiswa di Makassar. Aksi demonstrasi masih berlangsung sampai Selasa malam hari ini.

        Massa saat ini berpusat di depan Kampus I UIN Alauddin, Jalan Sultan Alauddin, Kota Makassar. Masih dengan kondisi memalang jalanan dengan menggunakan dua unit truk, para mahasiswa berorasi sambil membakar ban bekas.

        Saat memasuki waktu salat Magrib, mereka sempat berhenti. Namun, selang beberapa menit kemudian, orasi kembali dilanjutkan. Mereka juga mengeluarkan yel,yel, yel dengan mengatai DPR RI yang turut mengesahkan UU Omnibus Law dengan sebutan goblok.

        "DPR goblok, DPR goblok. DPR goblok, DPR goblok," teriaknya mereka serentak sambil membentangkan spanduk penolakan.

        Akil, salah seorang mahasiswa UIN Alauddin Makassar, yang turut berdemo, menyatakan bersama dengan rekan-rekannya akan terus melanjutkan aksi hingga dilakukan pencabutan terhadap UU Omnibus Law Cipta Kerja itu.

        Aksi di Solo

        Ratusan mahasiswa Universitas Sebelas Maret menggelar aksi demo menolak UU Cipta Ratusan mahasiswa Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo yang tergabung dalam gerakan Sebelas Maret Bergerak menggelar aksi demo penolakan pengesahan Omnibus Law Undang-undang (UU) Cipta Kerja. Demo tersebut digelar di kawasan Boulevard UNS Solo, Selasa sore, 6 Oktober 2020.

        Massa mahasiswa UNS dengan mengenakan jas almameter kebesaran tampak memadati Boulevard UNS. Mereka mahasiswa dari berbagai fakultas dan jurusan yang tergerak mengikuti aksi gerakan Sebelas Maret

        Para peserta aksi demo tampak membawa berbagai poster yang bertuliskan kecaman kepada DPR yang mengesahkan Omnibus Law. Poster-poster itu di antaranya bertuliskan “Omnibus Law bikin mampus”, “Omnibus Law musuh segala makhluk hidup dan lainnya.” 

        Selain itu, sejumlah perwakilan mahasiswa juga menggelar orasi secara bergantian. Orasi tersebut menyuarakan penolakan dan kecaman pengesahan Omnibus Law yang dilakukan para anggota dewan.

        Humas Aksi Demo Sebelas Maret Bergerak, Dafa Maulana mengatakan, aksi ini sebagai bentuk penolakan atas sikap pemerintah dan DPR yang telah mengesahkan RUU Omnibus Law menjadi undang-undang. Ia pun melihat DPR dalam pengesahan undang-undang itu terlihat terburu-buru.

        "Ini diputuskan ketika malam Minggu dan malam sekali. Kita tidak tahu dan terutama bagi pekerja itu belum pada tahu dan tiba-tiba disahkan secara sepihak," kata dia di sela-sela aksi demo di Boulevard UNS Solo Selasa, Selasa, Oktober 2020.

        Oleh sebab itu, sebagai upaya untuk memperjuangkan keresahan para pekerja dengan disahkannya Omnibus Law, para mahasiswa UNS melalui gerakan Sebelas Maret Bergerak menggelar aksi demo dan menyampaikan sejumlah tuntutan.

        "Akhirnya memunculkan beberapa tuntutan, di antaranya mosi tidak percaya karena resah dengan pengesahan itu, pembatalan Omnibus Law dan jegal sampai gagal," ucapnya.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Ferry Hidayat

        Bagikan Artikel: