Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        China Bakal Rebut Dominasi Negara-negara Barat dari Dunia

        China Bakal Rebut Dominasi Negara-negara Barat dari Dunia Kredit Foto: Antara/REUTERS/Thomas Peter
        Warta Ekonomi, Taipei -

        Sebuah laporan dari National Bureau of Asian Research (NBR) yang diterbitkan pada Oktober 2020 memperingatkan ekspansi Tiongkok ke negara-negara Barat.

        Laporan NBR itu dikumpulkan oleh Nadège Rolland, disebutkan bahwa ekspansi Tiongkok tidak hanya membahayakan posisi Amerika Serikat (AS) dengan sistem demokrasinya, tapi juga prinsip-prinsip fundamental yang menopang tatanan internasional, sebagaimana dikutip dari Express.

        Baca Juga: Memanas, Kehadiran Jet Tempur China Dua Kali Lipat Bikin Taiwan Tertekan

        Rolland telah menulis beberapa laporan tentang Tiongkok dan menjabat sebagai analis dan penasihat senior tentang masalah strategis Asia-Tiongkok untuk Kementerian Pertahanan Prancis selama satu dekade.

        Dalam laporan yang ditulis sebagai bagian dari proyek 'Visi Tiongkok untuk Tatanan Regional dan Global Baru' di NBR, Rolland memperingatkan sistem dunia saat ini yang dipimpin oleh negara-negara demokrasi seperti Inggris dan AS berada di bawah ancaman dari 'otoritarianisme tidak liberal' Beijing.

        AS dan sekutunya telah didesak untuk tidak bergantung pada Tiongkok seperti dengan munculnya infrastruktur Huawei 5G.

        Menurut laporan Rolland, Tiongkok ingin membentuk kembali, mengubah, dan mendefinisikan kembali elemen-elemen sistem dunia yang ada agar lebih sesuai dengan pandangan dan kepentingannya.

        Tiongkok menolak model Barat yang dikatakan berusaha meniru masa lalu kekaisarannya dikelilingi oleh negara-negara lebih lemah yang akan bergantung pada negara adidaya.

        "Tiongkok akan menjadi negara terbesar, paling kuat, dan paling maju secara teknologi, dengan negara-negara bagian yang lebih kecil, lebih lemah, dan lebih rendah berputar-putar di orbitnya," tulis laporan itu.

        Laporan itu mengklaim negara-negara bawahan dikendalikan oleh Tiongkok akan 'memiliki nilai-nilai dan prinsip demokrasi liberal yang ditekan'.

        "Tiongkok juga akan mendorong negara lain untuk mencerminkan kebijakan domestiknya di berbagai bidang, termasuk hukum dan proses, pendidikan, media, pembangunan dan bantuan, serta standar industri" klaim laporan NBR.

        Pemerintah Beijing dikatakan mendorong negara-negara berkembang memperoleh pinjaman Tiongkok untuk proyek infrastruktur. Hal ini cenderung menarik negara-negara ini ke dalam perangkap utang.

        Laporan itu memperingatkan AS perlu menjaga Tiongkok di Asia Timur.

        Lebih lanjut NBR menyerukan AS untuk secara eksplisit menyatakan bahwa demokrasi liberal sebagai lawan dari rezim otoriter Tiongkok.

        Negeri Tirai Bambu menghabiskan dua abad terakhir untuk merebut kembali wilayah yang hilang selama abad ke-19 dan ke-20 dan berusaha memperbaiki aib dari era kolonialis.

        Dari pertengahan 1800-an hingga pertengahan 1900-an Tiongkok kehilangan wilayah ke Rusia, Jerman, Inggris, dan Jepang dalam apa yang disebut Beijing sebagai 'abad penghinaan'.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Muhammad Syahrianto

        Bagikan Artikel: