Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Istana Tuding Ada Sponsor Pendemo, Buruh Gak Terima, Terus Teriak: Kita Punya Uang!

        Istana Tuding Ada Sponsor Pendemo, Buruh Gak Terima, Terus Teriak: Kita Punya Uang! Kredit Foto: Antara/Muhammad Iqbal
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Ketua Departemen Komunikasi dan Media KSPI Kahar S. Cahyono, merespons santai terkait soal tudingan bahwa aksi mogok nasional 3 hari ada pihak yang mendanai alias bohir.

        Diketahui sebelumnya, Menko Perekonomian Airlangga Hartarto menuding ada pihak di belakang aksi mogok buruh menolak Omnibus Law Cipta Kerja. Baca Juga: Omnibus Law Diprotes, Demokrat: Mari Kita Lihat Apa yang Dilakukan Pak Jokowi

        Terkait itu, ia menegaskan bahwa aksi buruh tidak ada yang mendanai dari pihak luar karena buruh punya kas internal di bawah wadah organisasi melalui urunan atau iuran rutin setiap bulan. Baca Juga: Demo Omnibus Law Bikin PDIP Ketar-ketir, Mega Langsung Keluarkan Titah

        "Kami dari KSPI tak ada yang mensponsori karena setiap anggota punya iuran, buruh bukan pengangguran, punya uang," katanya, seperti dilansir, CNBC Indonesia, Kamis (8/10).

        Lanjutnya, ia mengatakan selama ini iuran dipungut dari anggota dengan besaran 1% dari gaji setiap bulan. Misalnya seorang buruh dengan gaji Rp5 juta, maka iurannya sekitar Rp 50 ribu per bulan.

        "Iuran ini untuk menjalankan organisasi antara lain pelatihan, advokasi, aksi-aksi juga, jadi murni dari serikat pekerja. Nggak ada sponsor," tegas Kahar.

        Lebih lanjut, ia enggan buka-bukaan berapa kas KSPI dari iuran para anggotanya. Namun, ia mengatakan saat ini saja anggota KSPI lebih dari 1 juta buruh. Ia menegaskan uang iuran ini dipertanggungjawabkan setiap bulan maupun secara tahunan di tingkat organisasi.

        "Soal aksi mogok ini kami tidak tahu berapa keluarnya, nggak banyak pengeluaran paling biaya, konsumsi air, dan makan siang. Kadang-kadang buruh biaya sendiri," katanya.

        Pemerintah meyakini ada tokoh yang menggerakkan dan membiayai aksi massa dari para buruh dan pekerja tersebut.

        "Sebetulnya pemerintah tahu siapa di belakang demo itu. Jadi kita tahu siapa yang menggerakkan, kita tahu siapa sponsornya. Kita tahu siapa yang membiayainya, sehingga kami berharap 7 fraksi di DPR juga merepresentasi rakyat," ujar Menko Perekonomian, Airlangga Hartarto, dalam program Squawk Box di CNBC Indonesia TV, Kamis (8/10/2020).

        Menurut Airlangga orang 'di balik layar' yang menggerakkan dan membiayai aksi demonstrasi tersebut memiliki ego yang sangat besar. 

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Vicky Fadil

        Bagikan Artikel: