Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Apa Itu Pendapatan Kotor?

        Apa Itu Pendapatan Kotor? Kredit Foto: Unsplash/Rawpixel
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Pendapatan kotor adalah pendapatan dari semua sumber atau jumlah total pendapatan perusahaan yang dikurangi harga pokok penjualan perusahaan. Pendapatan kotor perusahaan, atau margin kotor, adalah tolok ukur paling sederhana dari profitabilitas perusahaan.

        Walaupun metrik pendapatan kotor mencakup biaya langsung untuk memproduksi atau menyediakan barang dan jasa, namun metrik pendapatan kotor tidak termasuk biaya lain yang berkaitan dengan kegiatan penjualan, administrasi, pajak, dan biaya lain yang terkait dengan menjalankan bisnis secara keseluruhan.

        Baca Juga: Apa Itu Pendapatan Bersih?

        Pendapatan kotor dalam konteks individual merupakan jumlah total pendapatan seseorang sebelum dipotong pajak atau deduksi lainnya (seperti asuransi, dll). Pendapatan ini termasuk pendapatan dari berbagai sumber dan tidak terbatas pada uang tunai; properti atau jasa juga masuk dalam cakupan pendapatan kotor. 

        Pendapatan kotor disebut sebagai laba kotor saat menyiapkan laporan keuangan untuk perusahaan, dan itu sama dengan pendapatan dari penjualan barang atau jasa dikurangi harga pokok penjualan.

        Sumber pendapatan dapat terdiri dari pendapatan dari penjualan barang dan jasa, kekayaan intelektual, pendapatan dari properti sewa, keuntungan modal dari investasi, dll. Laba kotor adalah baris dalam laporan laba rugi.

        Pendapatan kotor terkadang disebut sebagai margin kotor. Lalu ada margin laba kotor, yang lebih tepat didefinisikan sebagai persentase, dan digunakan sebagai metrik profitabilitas. Pendapatan kotor sebuah perusahaan mengungkapkan berapa banyak uang yang dihasilkan dari produk atau jasanya setelah dikurangi biaya langsung untuk membuat produk atau menyediakan layanan tersebut.

        Berbeda dengan laba operasi yairu laba sebelum bunga dan pajak. Margin kotor sering digunakan secara bergantian dengan pendapatan kotor, tetapi istilahnya berbeda. Ketika berbicara tentang jumlah moneter, secara teknis menggunakan istilah pendapatan kotor.

        Namun, jika mengacu pada persentase atau rasio, yang digunakan adalah margin kotor. Dengan kata lain, margin kotor adalah nilai persentase, sedangkan pendapatan kotor adalah nilai moneter.

        Selain itu, pendapatan kotor sering digunakan oleh pemberi pinjaman sebagai pedoman berapa banyak mereka akan memberikan pinjaman. Misalnya, sebagian besar pemberi pinjaman tidak mengizinkan peminjam meminjam lebih dari 28 persen pendapatan kotor. 

        Pendapatan kotor adalah item dalam laporan laba rugi bisnis, dan merupakan laba perusahaan untuk tahun sebelum dikurangi biaya dan pajak.

        Biaya langsung dapat berupa pengeluaran seperti biaya tenaga kerja, peralatan yang digunakan dalam proses produksi, biaya persediaan, biaya bahan baku, dan biaya pengiriman. Pajak tidak dipotong karena tidak terkait langsung dengan produksi dan penjualan produk.

        Rumus untuk menghitung pendapatan kotor, atau laba kotor suatu bisnis adalah sebagai berikut:

        Pendapatan Kotor = Pendapatan Kotor - Harga Pokok Penjualan

        Pendapatan Kotor vs. Pendapatan Bersih

        Pendapatan kotor adalah jumlah dari semua pendapatan yang diterima dari memberikan layanan kepada klien, sebelum pemotongan, pajak, dan biaya lainnya.

        Sementara, laba bersih adalah laba yang dapat diatribusikan kepada bisnis atau individu setelah dikurangi biaya. Untuk perusahaan, laba bersih dihitung dengan mengurangkan semua biaya bisnis seperti pajak terutang, biaya iklan, dan biaya bunga, ditambah pengurangan yang memenuhi syarat seperti biaya profesional dan hukum.

        Jika laba bersih bernilai positif, berarti untung, tetapi jika negatif, menunjukkan bahwa usaha tersebut mengalami kerugian.

        Jika selisih antara laba kotor dan laba bersih cukup tinggi, hal ini menunjukkan bahwa bisnis mengeluarkan banyak biaya. Dalam situasi seperti itu, bisnis harus meninjau pengeluarannya untuk menghilangkan pengeluaran yang tidak perlu dan mengurangi pengeluaran yang diperlukan.

        Untuk seorang individu, pendapatan bersih adalah pendapatan yang diperoleh setelah dikurangi pajak negara, pajak jaminan sosial, asuransi kesehatan, dll.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Fajria Anindya Utami
        Editor: Fajria Anindya Utami

        Bagikan Artikel: