Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Kian Meruncing, Taiwan Dengar Kabar China Lakukan Simulasi Invasi

        Kian Meruncing, Taiwan Dengar Kabar China Lakukan Simulasi Invasi Kredit Foto: Reuters/Damir Sagolj
        Warta Ekonomi, Taipei -

        China dilaporkan telah mengadakan latihan simulasi invasi serangan ke Taiwan. Latihan ini dilaporkan oleh televisi pemerintah China, CCTV.

        Laporan tersebut mengungkap pasukan China melakukan simulasi serangan menggunakan drone, pasukan khusus dan udara pada Sabtu (10/10/2020). Dalam beberapa tahun terakhir, media CCTV pertama kali melaporkan latihan persiapan China untuk menyerang Taiwan.

        Baca Juga: Pakar Politik Yakin Intelijen UEA-Israel di Socotra Targetkan Iran, China, dan Pakistan

        Laporan ini juga menandai tindakan agresi terbaru dari Beijing di Laut China Selatan dan mengikuti peningkatan kehadiran angkatan laut China di perairan sengketa.

        Latihan serangan simulasi terjadi pada Hari Nasional Taiwan, di mana latihan dimulai pada malam hari.

        Laporan CCTV merinci bagaimana pasukan China masuk dari berbagai lokasi untuk menunjukkan kesiapan mereka untuk invasi.

        "Latihan tersebut, dengan integrasi efektif dari beberapa kekuatan tempur baru, meningkatkan kemampuan tempur sebenarnya dari pasukan dalam pendaratan bersama dan serangan tiga dimensi," tulis laporan CCTV, dikutip Pikiran-rakyat.com dari Express.

        Pihak Beijing diketahui terus meningkatkan latihan militernya karena memandang Taiwan sebagai bagian dari China daratan dan ingin menyatukannya kembali meski dengan cara paksaaan.

        Di saat China melakukan latihan tersebut, Presiden Taiwan Tsai Ing-wen mendesak Beijing untuk mengadakan 'dialog yang bermakna'.

        Berbicara pada perayaan Hari Nasional, Tsai mencela kebuntuan Selat Taiwan yang cukup menegangkan dan mendesak Beijing untuk menemukan resolusi damai.

        "Selama otoritas Beijing bersedia menyelesaikan antagonisme dan meningkatkan hubungan lintas selat, sementara paritas dan martabat dipertahankan, kami bersedia bekerja sama untuk memfasilitasi dialog yang bermakna," kata Tsai.

        Diberitakan sebelumnya, Menteri Pertahanan Taiwan Yen De-fa mengatakan pihaknya telah menghabiskan dana hampir 900 juta dolar AS atau setara Rp13 triliun untuk mengacak-acak dan melawan serangan angkatan udara China.

        Zhu Fenglian selaku juru bicara Kantor Urusan Taiwan di Beijing mengatakan Tsai memiliki pemikiran konfrontatif dan permusuhan.

        "Kemerdekaan Taiwan adalah jalan buntu, sementara konfrontasi tidak akan membawa hasil," kata Zhu Fenglian.

        Dia mendesak Partai Progresif Demokratik Tsai Ing-wen untuk menahan diri dari jalan yang salah.

        “Pidato ini (Tsai Ing-wen) melanjutkan pemikiran konfrontatif dan permusuhan, menganjurkan komentar 'kemerdekaan', dan berseru untuk berhubungan dengan kekuatan eksternal,” kata Zhu Fenglian.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Muhammad Syahrianto

        Bagikan Artikel: