Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Sekarang Prabowo Gak Berani Petantang Petenteng, Nggak Nyangka Alasannya

        Sekarang Prabowo Gak Berani Petantang Petenteng, Nggak Nyangka Alasannya Kredit Foto: Antara/Sigid Kurniawan
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto diketahui terkenal lantang ketika menjadi rival Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam Pilpres 2019.

        Namun, kekinian, Prabowo yang sudah menjadi Menteri Pertahanan RI tidak lagi terdengar suara lantangnya.  Baca Juga: Prabowo Sebut Pendemo UU Cipta Kerja Kena Hoaks

        Teranyar, Prabowo mengatakan soal anggapan tidak lantang lagi setelah gabung Jokowi. Ia menyebut seorang pemimpin itu harus pandai menempatkan diri.

        "Lantang? Wah... Jadi begini. Kita sebagai pemimpin, kita harus mengerti, dan kita harus tahu ya kan, peran apa, di saat apa, dengan cara apa. Jadi itu kita harus pandai untuk memilih. Tetapi nilai-nilai tidak berubah, cita-cita tidak berubah," katanya, dalam video yang dilihat Senin (12/10/2020). Baca Juga: Prabowo Sebut Pendemo UU Cipta Kerja Kena Hoaks

        "Ibarat kita, tujuan kita mau dari Jakarta ke Surabaya, kadang-kadang kita harus tentukan apakah saya lewat jalur utara atau jalur selatan? Tapi ujungnya saya masih tetap mau ke Surabaya," ucapnya.

        Lanjutnya, ia menegaskan cita-citanya pada Pilpres 2019 lalu tidak berubah, Ia menegaskan hanya menjalani perannya saat ini demi kemajuan bangsa.

        "Jadi waktu saya di luar pemerintah, saya calon presiden, ya saya menyampaikan cita-cita saya, nilai-nilai saya melalui program, melalui manifesto perjuangan," kata Prabowo.

        Selain itu, sikap lantang berbicara dalam forum pun dijelaskan Prabowo. Kalau dia bicara dengan nada loyo di depan ribuan orang, Prabowo mengaku kasihan dengan pendukungnya.

        "Dan kalau kita bicara di forum, kan kita bicara di depan ribuan orang. Kalau kita bicara di depan 100 orang saja kalau tidak lantang, ngantuk. Saya kan bekas komandan pasukan, bekas panglima. Panglima, komandan, itu ya guru, ya pelatih. Jadi saya mengerti. Makanya kalau pelatih yang baik itu suaranya ya lantang supaya anak buahnya nggak ngantuk. Kalau rakyat ribuan, kalau saya bicara (suara bergumam) capek dia, kan kasihan mereka," kata Prabowo.

        "Tapi cita-cita yang saya perjuangkan tidak berubah. Nah begitu saya memutuskan bahwa demi kepentingan bangsa dan negara supaya Indonesia kuat, kita harus ada ketenangan, kita harus ada stabilitas, kita harus ada persatuan, kita harus ada kerukunan karena negara kita sudah dari zaman dahulu, ratusan tahun sebelum kita punya Republik Indonesia, Nusantara ini ratusan tahun kita diganggu. Kenapa, karena kita ini kaya," ucapnya. 

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Vicky Fadil

        Bagikan Artikel: