Miliarder Ini Ungkap Hubungan dengan China Tetap Baik Meski Ada Skandal Muslim Uighur
Miliarder Mark Cuban mengutuk pelanggaran hak asasi manusia secara global, termasuk bagaimana penindasan Muslim Uyghur di China. Namun, ia mengatakan dalam acara The Megyn Kelly Show bahwa dia tetap merasa nyaman dan tak ada masalah dengan hubungan bisnisnya di China. Cuban berkata, China adalah pelanggan.
"Mereka adalah pelanggan kami, dan coba tebak, Megyn? Saya tidak masalah berbisnis dengan China. Jadi kami harus memilih pertempuran kami. Saya berharap kita bisa menyelesaikan semua masalah dunia. Tapi kami tidak bisa." ujarnya dikutip dari Fox News di Jakarta, Selasa (13/10/2020).
Baca Juga: Kisah Orang Terkaya: Wang Wei, Bos Kurir Logistik China Berharta Rp486 T
“Saya pribadi memprioritaskan masalah dalam negeri. Saya menentang pelanggaran hak asasi manusia di seluruh dunia," tambah Cuban. "China bukan satu-satunya negara dengan pelanggaran hak asasi manusia."
Pria berharta USD4,1 miliar (Rp60 triliun) ini tetap tak membenarkan setiap pelanggaran hak asasi manusia di manapun. Termasuk China, menurutnya hal itu tetap salah.
Sebagaimana diketahui, China telah dituduh secara internasional melakukan pelanggaran seperti menerapkan program pengawasan, penahanan dan indoktrinasi di wilayah Xinjiang, menargetkan Muslim Uyghur dan etnis minoritas lainnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Fajria Anindya Utami
Editor: Fajria Anindya Utami
Tag Terkait: