Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Kawannya Diciduk Polisi, Gatot Bersuara Lantang: Alhamdulillah...

        Kawannya Diciduk Polisi, Gatot Bersuara Lantang: Alhamdulillah... Kredit Foto: Dok. we
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Presidium Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia (KAMI) Gatot Nurmantyo, akhirnya buka suara terkait penangkapan delapan pimpinan KAMI. Terkait itu, ia meminta publik untuk tidak mengkasihani, justru ia mengajak publik untuk bersyukur.

        Bahkan, Gatot meminta publik tidak perlu meributkan para aktiivis KAMI yang hingga kini masih ditahan di Bareskrim. Baca Juga: Punya Kedekatan Emosional dan Rasional, Kans Gatot Nurmantyo Masuk Partai Ummat Besar

        "Teman-teman jangan ributkan teman kita yang lagi ditahan di Bareskrim. Mereka semua pejuang bukan karbitan!" katanya dalam keterangannya, Rabu (14/10/2020). Baca Juga: Punya Kedekatan Emosional dan Rasional, Kans Gatot Nurmantyo Masuk Partai Ummat Besar

        Lanjutnya, Gatot menegaskan kehadiran KAMI di Indonesia untuk memperbaiki kekacauan dengan risiko tinggi. 

        Namun, menurutnya, para aktivis yang tergabung di KAMI sudah memahami risiko tersebut dan siap melanjutkan perjuangan. "Kami sudah menghitung segala risiko sampai risiko terberat. Kami sudah siap lahir batin, maka tidak perlu diributkan apalagi dikasihani. Justru ada berkah dan kami mengucap syukur alhamdulillah," tutur Gatot.

        "Kalau ragu atas pernyataan kami, silakan jenguk dan lihat pasti disambut dengan senyum ceria. Jadi itulah insan KAMI. Semakin ditekan semakin bangkit! Lanjutkan perjuangan saudaraku!" tegasnya.

        Diketahui, delapan angota KAMI ditangkap, yakni, Juliana, Devi, Khairi Amri, dan Wahyu Rasari Putri dari KAMI Medan; Anton Permana, Syahganda Nainggolan, Jumhur Hidayat, dan Kingkin di KAMI Jakarta

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Vicky Fadil

        Bagikan Artikel: