Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Potensi Pabrik Sawit Petani Mengisi Ruang Kosong Kebutuhan Lokal

        Potensi Pabrik Sawit Petani Mengisi Ruang Kosong Kebutuhan Lokal Kredit Foto: Antara/Wahdi Septiawan
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Pembangunan Pabrik Kelapa Sawit (PKS) milik petani diharapkan tidak hanya bertujuan untuk menghasilkan CPO saja, tetapi juga dapat berkolaborasi dengan produk industri pangan dan kesehatan.

        Bukan menjadi pesaing perusahaan besar, pabrik sawit tersebut justru dapat dimanfaatkan sebagai pengisi ruang kosong terhadap pemenuhan kebutuhan masyarakat lokal.

        Peneliti Pusat Penelitian Kelapa Sawit, Dr Donald Siahaan mengatakan bahwa Pulau Kalimantan masih mengimpor minyak goreng dari Pulau Jawa. Padahal pabrik minyak goreng bisa saja dibangun di wilayah tersebut. "Kenapa tidak dibuat pabrik minyak goreng di daerah tersebut," tandasnya.

        Baca Juga: Batang Sawit Program PSR: Sst...Ada Cuan yang Tersembunyi

        Selain itu, ada potensi produk hilir yang juga dapat dikembangkan dari PKS petani lokal berupa produk shortening dan margarin untuk bahan baku roti.

        "Roti sudah menjadi budaya kuliner Indonesia, namun di Sumatera dan Kalimantan sebagian besar bahan bakunya impor dari luar daerah," jelas Donald.

        Tidak hanya roti, sebagian bahan baku lainnya yang diimpor ialah cokelat. Padahal, cokelat yang beredar di Indonesia menggunakan bahan baku yang berasal dari perkebunan rakyat.

        "Kita ekspor minyak sawit ke China, lalu kita impor dalam bentuk Cocoa Butter Substitute (CBS) untuk pembuatan cokelat di Indonesia. Ceres tergantung impor CBS dari Tiongkok, dan negara tersebut tidak memiliki perkebunan sawit," kata Ronald.

        Lebih lanjut Ronald berpendapat bahwa potensi ini dapat digarap oleh petani sawit melalui PKS milik petani.

        "Biarlah perusahaan bermain di partai besar dan ekspor. Sedangkan, petani sawit segmentasinya masuk ke lokal," jelasnya.

        Donald menegaskan bahwa petani masuk segmen pasar dalam negeri bukan berarti mengharamkan perkebunan sawit rakyat berorientasi ekspor.

        "Kalau sudah cukup kuat tidak masalah, seperti peluang minyak sawit merah bisa diproduksi oleh korporasi petani yang ekspor keluar negeri. Manfaat minyak sawit merah lebih baik ketimbang minyak goreng, terutama menyangkut isu-isu kontaminan 3-monochlorpro-pandiol ester (3-MCPD Ester) dan glycidol esters (GE) di Uni Eropa," kata Donald.

        Baca Juga: Jaga Kelapa Sawit, 3 Negara Produsen Ini Join CPOPC

        Ke depan, PKS didorong untuk menghasilkan produk minyak sawit merah, CBS, shortening, margarin, salad oil, dan produk cokelat.

        "Teknologinya bisa kita sederhanakan dan dapat dikerjakan dalam skala kecil untuk menghasilkan bahan baku roti, mesis, dan cokelat," jelas Donald.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Ellisa Agri Elfadina
        Editor: Rosmayanti

        Bagikan Artikel: