Pendapatan per kapita adalah pendapatan rata-rata semua penduduk di suatu negara. Sementara itu, dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), pendapatan per kapita merupakan pendapatan nasional dibagi jumlah penduduk.
Pendapatan per kapita dapat digunakan untuk menentukan pendapatan rata-rata per orang untuk suatu daerah dan untuk mengevaluasi standar hidup dan kualitas hidup penduduk. Penghitungan pendapatan per kapita mencakup pria, wanita, dan anak, bahkan bayi yang baru lahir, sebagai anggota populasi. Pendapatan per kapita dilaporkan sebagai bentuk nyata pertumbuhan ekonomi.
Baca Juga: Apa Itu Pendapatan Operasional?
Meski pendapatan per kapita mencakup anak-anak dalam total populasi, tetapi anak-anak belum memperoleh penghasilan apa pun. Karena itulah, negara dengan banyak anak akan memiliki hasil yang miring karena akan memiliki lebih banyak orang yang membagi pendapatan mereka.
Pendapatan per kapita akan menunjukkan rata-rata pendapatan setiap warga yang produktif (usia kerja) berdasarkan indikator ekonomi makro. Pendapatan per kapita juga di dapatkan dari pembagian pendapatan nasional suatu negara dengan jumlah pendudul di negara tersebut.
Selain itu, pendapatan per kapita merefleksikan Produk Domestik Bruto (PDB) per kapita. PDB dan Pendapatan Nasional Bruto (PNB) yang sangat diperlukan untuk menentukan besarnya pendapatan per kapita.
Bisnis juga dapat menggunakan pendapatan per kapita saat mempertimbangkan membuka toko di kota atau wilayah. Jika populasi kota memiliki pendapatan per kapita yang tinggi, perusahaan mungkin memiliki peluang yang lebih baik untuk menghasilkan pendapatan dari penjualan barang-barang mereka karena masyarakat akan memiliki lebih banyak uang belanja dibandingkan kota dengan pendapatan per kapita rendah.
Karena itulah, fungsi penghitungan pendapatan per kapita juga untuk mengetahui apakah suatu wilayah bisa disebut sejahtera atau tidak. Namun, pengukuran pendapatan per kapita juga berguna dalam menilai keterjangkauan suatu daerah, seperti harga rumah di wilayah tersebut.
Meski demikian, pendapatan per kapita belum bisa mencerminkan kesejahteraan masyarakat secara akurat. Hal ini karena masih banyak yang perlu dipertimbangkan, seperti, kualitas kondisi kerja, jumlah jam kerja, tingkat pendidikan, dan tunjangan kesehatan tidak dimasukkan dalam penghitungan pendapatan per kapita.
Kelompok Negara dalam Pendapatan per Kapita
Tinggi rendahnya pendapatan per kapita suatu negara dikelompokkan oleh Bank Dunia sebagai berikut:
1. Kelompok Negara Berpendapatan Rendah
Dalam kelompok ini merupakan negara yang memiliki pendapatan per kapita sebesar USD675 atau kurang.
2. Kelompok Negara Berpendapatan Menengah Bawah
Kelompok negara berpendapatan menengah bawah memiliki pendapatan per kapita sebesar USD2.695.
3. Kelompok Negara Berpendapatan Menengah Tinggi
Kelompok ini merupakan negara-negara dengan pendapatan per kapita sebesar USD2/695 sampai USD8.335.
4. Kelompok Negara Berpendapatan Tinggi
Kelompok negara berpendapatan tinggi memiliki pendapatan per kapita mencapai USD8.335 atau lebih.
Penting untuk diperhatikan bahwa pendapatan per kapita hanya satu metrik. Sementara untuk melihat kesejahteraan masyarakat harus digunakan bersama dengan pengukuran pendapatan lainnya, seperti pendapatan median, pendapatan menurut wilayah, dan persentase penduduk yang hidup dalam kemiskinan. Sementara itu, negara-negara berkembang umumnya memiliki pendapatan per kapita rendah.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Fajria Anindya Utami
Editor: Fajria Anindya Utami
Tag Terkait: