Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Sindir Kemarahan Jokowi pada Menteri, Orang PKS: Didatangi Rakyat, Eh Malah Pergi

        Sindir Kemarahan Jokowi pada Menteri, Orang PKS: Didatangi Rakyat, Eh Malah Pergi Kredit Foto: Boyke P. Siregar
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Anggota DPR RI dari Fraksi PKS, Mardani Ali Sera, merespons teguran Presiden Joko Widodo (Jokowi) kepada pembantunya tentang buruknya komunikasi publik para Menteri Kabinet Indonesia Maju soal UU Omnibus Law. Baca Juga: PPP Minta KSPI Rongrong Terus Demokrat dan PKS: Jangan Kucing-kucingan Lagi

        “Kalau di sepakbola kalau tim tidak perform yang disalahkan bukan pemain tapi pelatih. Justru menyalahkan menteri bukan sikap yang baik,” kata Mardani kepada wartawan, Jumat (23/10/2020).

        Lanjutnya, terkait komunikasi publik, Presiden Jokowi sendiri kerap kali mementingkan hal lain ketika ribuan ratusan ribu rakyat Indonesia yang melakukan aksi unjuk rasa menolak omnibus law di depan Istana Negara, dan Jokowi justru tidak menemui masyarakat. Baca Juga: Peneliti PPKS: RED II Uni Eropa Merendahkan Sawit Indonesia Cs, Lawan!

        Menurut dia, Presiden Jokowi seharusnya menemui masyarakat. Sebab, selayaknya seorang ayah bagi rakyat, demonstran menolak omnibus law sudah sepatutnya ditemui Presiden.

        “Presiden itu ayah bagi rakyatnya. Presiden juga guru bagi bangsanya. Tidak ada di tempat dan tida menemui perwakilan demonstran tidak menunjukkan sikap ayah dan guru yang baik. Padahal itu saat yang pas meredakan perbedaan pendapat,” ujarnya.

        Sebelumnya, Kepala Kantor Staf Kepresidenan, Moeldoko menyebutkan, Presiden Jokowi menegur jajaran menteri karena komunikasi publik yang sangat jelek saat menjelaskan soal RUU Cipta Kerja.

        “Khusus dalam konteks pmnibus law UU Cipta Kerja, memang sebuah masukan dari berbagai pihak dan Presiden juga sangat-sangat tahu. Kami semuanya ditegur oleh Presiden bahwa komunikasi kita sungguh sangat jelek,” kata Moeldoko kepada wartawan, Rabu (21/10).

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Vicky Fadil

        Bagikan Artikel: