- Home
- /
- Kabar Finansial
- /
- Bursa
Jadi Fasilitator dan Pengontrol Pasar Modal, Cuan Bursa Bakal Mencapai Ratusan Miliar di 2021
PT Bursa Efek Indonesia (BEI) optimis pada tahun 2021, total Pendapatan yang akan diperoleh mencapai sebesar Rp1,12 triliun atau meningkat 17,36% dibandingkan Total Pendapatan dalam Rencana Kerja dan Anggaran Tahunan (RKAT) 2020 yang telah direvisi senilai Rp957,54 miliar. Proyeksi atas biaya usaha BEI tahun 2021 sebesar Rp960,91 miliar sehingga Laba Sebelum Pajak menjadi Rp162,87 miliar.
Alhasil, setelah dikurangi estimasi beban pajak sebesar Rp43,15 miliar maka perkiraan perolehan laba bersih BEI pada tahun 2021 adalah sebesar Rp119,72 miliar.
Total aset BEI pada tahun 2021 diproyeksikan akan sebesar Rp3,16 triliun atau naik 7,07% dari RKAT 2020-Revisi yang berjumlah Rp2,95 triliun. Adapun Saldo Akhir Kas dan Setara Kas (termasuk investasi jangka pendek) pada tahun 2021 diproyeksikan mencapai Rp1,63 triliun.
Hal ini diputuskan dalam RUPSLB BEI hari ini dihadiri oleh 87 pemegang saham dari 96 Anggota Bursa aktif atau sebanyak 90,63% dari jumlah pemegang saham yang memiliki hak suara. Selain telah disetujuinya RKAT 2021, pemegang saham juga secara aklamasi menyetujui agenda RUPSLB BEI.
“Proeksi kinerja keuangan di 2021 ini memperhatikan seluruh target dan rencana kegiatan BEI pada tahun 2021,”katanya, di Jakarta, Selasa (27/10/2020).
Bursa diketahui menargetkan jumlah Pencatatan Efek Baru pada tahun 2021 sebanyak 30 Pencatatan Efek Baru yang terdiri dari pencatatan efek saham, obligasi korporasi baru, dan pencatatan efek lainnya meliputi Exchange Traded Fund (ETF), Dana Investasi Real Estate (DIRE) dan Efek Beragun Aset (EBA). Dengan mengincar rata-rata nilai transaksi harian (RNTH) pada tahun 2021 mencapai Rp8,5 triliun.
“Target tersebut akan dicapai melalui pelaksanaan kegiatan sosialisasi untuk Perusahaan Tercatat dan Calon Perusahaan Tercatat yang saat ini dilakukan melalui kombinasi penyelenggaraan kegiatan sosialisasi, one-on-one meeting, serta workshop yang dilakukan secara online maupun offline,” jelasnya.
Menurut Inarno, rencana pengembangan bursa yang akan dilakukan, telah melalui serangkaian koordinasi dan masukan dari seluruh stakeholders Pasar Modal, baik Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Bank Indonesia (BI), Pemerintah, Anggota Bursa, SRO, dan tentunya juga dari kalangan asosiasi.
“Tentunya, semua upaya ini kami lakukan untuk terus membangun BEI menjadi penyelenggara perdagangan efek yang teratur, wajar, dan efisien, serta terus memberikan nilai tambah bagi industri jasa keuangan secara keseluruhan,” pungkasnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Annisa Nurfitri
Editor: Annisa Nurfitri