Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Bekas Orang Dekat Habib Rizeq Bela Bu Megawati: Saya Setuju!

        Bekas Orang Dekat Habib Rizeq Bela Bu Megawati: Saya Setuju! Kredit Foto: Antara/Fikri Yusuf
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Mantan pengacara Habib Rizieq Shihab, Kapitra Ampera menganggap kemarahan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri terkait aksi demo anarkis sampai membakar Halte TransJakarta itu sangat beralasan.

        “Kemarahan Ibu Mega itu sangat beralasan. Demokrasi itu diciptakan untuk mensejahterakan rakyat bukan merugikan rakyat,” katanya, seperti dilansir jpnn.com, Jumat (30/10/2020). Baca Juga: Allahu Akbar, Fix 1 November Pasukan Habib Rizieq Turun ke Jalan, Kepung..

        Lanjutnya, ia menegaskan fasilitas umum dibangun pemerintah sebagai sarana untuk mensejahterakan rakyat. Baca Juga: Ya Ampun! Habib Rizieq Bakal Pulang ke Indonesia: Saya Tebak Sih, Dia Akan....

        “Kalau itu dirusak justru menyusahkan rakyat. Itu bukan demokrasi, tetapi anarki dalam tirani demokrasi,” kecamnya.

        Politisi PDIP ini pun sependapat dengan Megawati, bahwa aksi demonstrasi sudah melakukan pembakaran dan perusakan, ibu bukan demokrasi.

        “Saya setuju dengan Ibu Mega, seharusnya mereka cerdas memaknai demokrasi sebagai alat untuk mensejahterakan rakyat,” tambahnya.

        Diketahui sebelumnya, Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri melontarkan sindiran keras yang ditujukan kepada para pendemo dalam aksi demonstrasi akhir-akhir ini.

        Ia bertutur, pasca reformasi 1998 dan runtuhnya Orde Baru, Indonesia memasuki alam demokrasi. Setelah itu, hukum di Indonesia memperbolehkan siapapun menggelar demonstrasi.

        Akan tetapi, bukan berarti demonstrasi itu membolehkan aksi perusakan fasilitas umum milik publik. Pernyataan itu disampaikan Megawati Soekarnoputri dalam peringatan Sumpah Pemuda 28 Oktober bertepatan dengan peresmian sejumlah kantor PDIP di daerah secara daring, Rabu (28/10/2020).

        “Kurang apa saya bilang pada mereka yang mau demo-demo, ngapain sih kamu demo-demo?” ujarnya.

        “Kalau tak cocok, pergi ke DPR. Di sana ada yang namanya rapat dengar pendapat. Itu terbuka bagi aspirasi,” sambungnya.

        Ia pun lantas menyoroti aksi demo yang anarkis. “Masya Allah, susah-susah bikin halte-halte Transjakarta, enak aja dibakar, emangnya duit lo? Ditangkap tak mau,” sindirnya.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Vicky Fadil

        Bagikan Artikel: