Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Tak Seperti Prancis, Rusia Tak Akan Izinkan Karikatur Nabi Muhammad

        Tak Seperti Prancis, Rusia Tak Akan Izinkan Karikatur Nabi Muhammad Kredit Foto: RIA Novosti/Alexey Filippov
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Kremlin menegaskan tidak akan mengizinkan media di Rusia menerbitkan kartun onfensif tentang Islam maupun Nabi Muhammad. Negara yang dipimpin Presiden Vladimir Putin ini tidak memiliki kebijakan seperti Prancis yang mendukung penerbitan semacam itu oleh majalah satire Charlie Hebdo.

        Sikap Rusia itu disampaikan juru bicara Kremlin Dmitry Peskov. "Keberadaan media semacam itu di negara kita sama sekali tidak mungkin, termasuk dari segi peraturan perundang-undangan saat ini," kata Peskov.

        Baca Juga: Suriah Memanas, Serangan Udara Rusia Tewaskan Puluhan Sekutu Turki

        "Rusia sebagian adalah negara Muslim, ada hampir 20 juta Muslim di Rusia. Di sini, tentu saja, agama fundamentalnya adalah Kristen—kebanyakan dari semua kita memiliki orang Kristen yang tinggal di sini—keunikan negara kita justru pada multietnis dan multireligiusnya dan semua (penganut) agama hidup dengan penuh hormat satu sama lain," imbuh juru bicara Putin tersebut, seperti dikutip dari Daily Sabah, Jumat (30/10/2020).

        Pernyataannya muncul setelah skandal yang diprovokasi oleh Charlie Hebdo, yang menerbitkan karikatur ofensif Nabi Muhammad, melukai perasaan miliaran Muslim di dunia. Publikasi kartun tersebut telah memicu gelombang kemarahan dan protes di seluruh dunia Muslim serta kampanye untuk memboikot produk-produk Prancis.

        Kartun yang diterbitkan Charlie Hebdo telah memicu serangan mematikan di Prancis. Kartun yang menghina Nabi Muhammad SAW itu dipertontonkan guru sejarah Prancis, Samuel Paty, 47, kepada murid-muridnya dalam diskusi kebebasan berekspresi dan berbicara di kelas. Guru itu dipenggal pengungsi Chechnya berusia 18 tahun di pinggiran Paris pada 16 Oktober saat korban dalam perjalanan pulang dari sekolah tempatnya mengajar.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Puri Mei Setyaningrum

        Bagikan Artikel: