Sefik Dzaferovic, anggota Kepresidenan Bosnia dan Herzegovina pada Rabu (4/11/2020) bertemu dengan pejabat tinggi Pakistan di ibu kota Islamabad untuk membahas peningkatan gelombang Islamofobia dan sengketa Jammu dan Kashmir.
Dzaferovic mendarat di Islamabad dalam kunjungan perdananya selama dua hari, dan mengadakan pertemuan tatap muka dengan Perdana Menteri Imran Khan, lapor televisi pemerintah Pakistan.
Baca Juga: Satire atau Islamofobia? Begini Pembelaan Kartunis Prancis
Dalam konferensi pers bersama setelah pertemuan itu, kedua pemimpin mengatakan mereka telah membahas berbagai masalah, termasuk tren meningkatnya Islamofobia, cara untuk meningkatkan volume perdagangan bilateral, serta kerja sama di sektor lain.
"Kami telah membahas publikasi karikatur penghinaan di Prancis," kata Khan, mengacu pada kartun menghina Nabi Muhammad yang telah menarik kemarahan umat Islam di seluruh dunia.
"Tidak ada yang berhak melukai perasaan jutaan Muslim atas nama kebebasan berekspresi. Kami langsung mengutuk [langkah] ini," kata dia.
Khan berterima kasih kepada Bosnia dan Herzegovina atas dukungan "konsisten" terhadap Islamabad soal masalah Jammu dan Kashmir. Dia menambahkan bahwa kedua belah pihak telah menandatangani beberapa kesepakatan dan nota kesepahaman di bidang perdagangan dan bisnis.
"Perdagangan kami mencapai 4,5 juta Euro, yang tidak berarti apa-apa. Jadi kami mengadakan pertemuan hari ini dan akan terus mengadakan pertemuan untuk meningkatkan perdagangan dan kerja sama kami di berbagai bidang," tutur dia.
PM Pakistan Khan juga menerima undangan Dzaferovic untuk mengunjungi Bosnia dan Herzegovina.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Muhammad Syahrianto
Tag Terkait: