Waspada Guys! Gejalanya Mirip HIV-AIDS, Penyakit Autoimun Bisa Ganggu Aktivitas Ranjang
Penyakit autoimun adalah kondisi ketika sistem kekebalan tubuh seseorang menyerang tubuh sendiri. Normalnya, sistem kekebalan tubuh menjaga tubuh dari serangan organisme asing, seperti bakteri atau virus.Baca Juga: Hati-Hati Reinfeksi Covid-19! Tetap Terapkan Protokol Kesehatan
Namun, pada orang yang menderita penyakit autoimun, yang terjadi justru sebaliknya. Sistem kekebalan tubuhnya melihat sel tubuh yang sehat, sebagai organisme asing. Sehingga, sistem kekebalan tubuh akan melepaskan protein yang disebut autoantibodi untuk menyerang sel-sel tubuh yang sehat.
Jumlah penderita autoimun saat ini, dilaporkan semakin banyak. Review literatur baru-baru ini menyimpulkan tingkat kejadian penyakit-penyakit autoimun rematik, endokrinologi, gastrointestinal dan neurologi meningkat antara 4-7 persen setiap tahun, dengan peningkatan terbesar di penyakit celiac, diabetes tipe 1, myasthenia gravis (kelelahan ototsza cepat).
Prof.DR.dr. Aru W. Sudoyo Sp.PD, KHOM, Tokoh Medis Senior dan Ketua Dewan Pengawas Marisza Cardoba Foundation menjelaskan, autoimun memiliki gejala yang tak jauh beda dengan HIV-AIDS.
"Gejala pada autoimun dan HIV-AIDS bisa serupa, meliputi demam, infeksi, gangguan kulit dan mulut. Namun penyebabnya berbeda. Penderita HIV-AIDS mengalami penurunan kekebalan tubuh akibat terinfeksi virus. Sedangkan dalam tubuh penderita autoimun, terbentuk sistem kekebalan tubuh yang menyerang organ tubuh sendiri," jelas Prof. Aru dalam keterangannya, Sabtu (7/11).
Penyakit autoimun juga patut diwaspadai, karena dapat berdampak pada ereksi, yang mempengaruhi hubungan seksual. Alasannya, penyakit autoimun sering mempengaruhi pembuluh darah. Selain berakibat pada pengentalan, juga menyebabkan pengerasan dinding pembuluh darah.
"Karena ereksi pada laki-laki itu dilibatkan aliran darah dan pembuluh pada alat kelamin, maka pada penyakit autoimun dapat menimbulkan gangguan terhadap proses ereksi," urainya.
Lantas, apakah penyakit autoimun sama dengan kanker? "Beda. Autoimun adalah kondisi di mana sistem daya tahan tubuh menyerang jaringan/organ tubuh sendiri. Sedangkan kanker adalah pertumbuhan tidak terkendali dari sel tubuh, yang bermutasi menjadi ganas," pungkas Prof. Aru. [HES]
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Vicky Fadil