Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Kisah Perusahaan Raksasa: Keperkasaan China Mobile di Dunia Tak Luntur Meski Dikendalikan Negara

        Kisah Perusahaan Raksasa: Keperkasaan China Mobile di Dunia Tak Luntur Meski Dikendalikan Negara Kredit Foto: AP Photo/He Youbao
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        China Mobile Communications atau dikenal sebagai China Moblie adalah operator telepon seluler terbesar di China. Perusahaan dijalankan di bawah kendali langsung pemerintah China atau dengan kata lain ini merupakan perusahaan milik negara. 

        Perusahaan telekomunikasi asal China ini telah memiliki hampir 900 juta pelanggan. China Mobile menyediakan layanan nirkabel menggunakan standar TD-SCDMA dan mengoperasikan bisnis 3G berdasar jaringan telekomunikasi seluler berbasis protokol internet yang digunakan bersama oleh 2G dan 3G.

        Baca Juga: Kisah Perusahaan Raksasa: Jadi 3 Besar di Tiongkok, Tak Setop Kejayaan China National Offshore Oil

        Dalam perkembangannya China Mobile menawarkan berbagai produk antara lain pembayaran daring, dompet digital, tv berbayar dan layanan berbasis lokasi. Ini sangat menjanjikan jika melihat pada situasi dan kondisi era digital saat ini.

        Untuk mengukur seberapa masif perusahaan ini, perlu kiranya kita menengok pada bagian finansial dari China Mobile. Catatan pada 2019 menyebut perusahaan ini mampu meraup keuntungan tahunan sebesar 112,09 miliar dolar AS dengan peningkatan 1,8 persen dari tahun sebelumnya. Sementara dari segi laba bersihnya, perusahaan sukses membukukan 11,74 miliar dolar, meningkat 7,4 persen. 

        Pada tahun berikutnya yakni 2020, China Mobile sayangnya tidak seberuntung tahun lalu. Terjadi penurunan 3,2 persen dalam pendapatannya menjadi sebesar 108,52 miliar dolar. Tetapi uniknya, laba yang berhasil dikumpulkan justru meningkat 3,4 persen menjadi 12,14 miliar dolar. 

        Dalam laporan Global 500 milik Fortune, China Mobile pada 2020 sukses duduk di peringkat 65 dalam daftar perusahaan raksasa dunia. Sayangnya China Mobile merosot cukup dalam dari sebelumnya di peringkat 56 pada 2019. Di tahun 2020 ini, aset dan nilai sahamnya masing-masing mencapai 266,19 miliar dolar dan 148,74 miliar dolar.

        Sebagai perusahaan milik negara yang dikendalikan langsung oleh pemerintah China yang sukses menyandang gelar perusahaan raksasa, seperti apa perjalanan dari raksasa China Mobile? Berikut ulasan ringkasnya yang disusun oleh Warta Ekonomi, Selasa (10/11/2020), dalam artikel sebagai berikut.

        Pada 1994, China Telecom didirikan sebagai perusahaan independen yang memiliki dan mengendalikan semua telekomunikasi publik, termasuk layanan seluler, telepon tak bergerak dan pos. 

        China Telecom mengumpulkan 4,2 miliar dolar AS dalam penawaran umum perdana (IPO)dengan sahamnya masing-masing tercatat di Bursa Efek New York dan Bursa Efek Hong Kong. 

        China Telecom berencana menginvestasikan 18 miliar dolar AS dalam layanan telekomunikasi degan 80 persen direncanakan untuk infrastruktur telekomunikasi publik. Bisnisnya bagus, dengan pendapatan untuk tiga kuartal pertama tahun 1998 mencapai 20 miliar dolar.

        China Telecom dianggap sebagai akar China Mobile. Pasalnya pada sekitar akhir 1999 dan awal 2000, China Telecom dipecah dan kemudian dibentuk perusahaan baru bernama China Mobile. Dengan cepat perusahaan baru ini segera menjadi operator seluler terbesar kedua di dunia. 

        China Mobile dan Vodafone Group mengadakan perjanjian berlangganan investor strategis. Dalam perjanjian ini Vodafone Group setuju untuk mengakuisisi saham baru China Mobile senilai  2,5 miliar dolar.

        Pada akhir tahun 2000, China Mobile telah melayani 78 persen pelanggan seluler China. Intervensi negara menjadi salah satu faktor yang memungkinkan perusahaan ini mengejar keuntungan sebaik-baiknya. 

        Setelah menyampaikan salam perpisahan dengan rekan lamanya, China Mobile pada akhir 2000 menyelesaikan penawaran ekuitas dan penawaran wesel koversi masing-masing pada angka 6,86 miliar dolar dan 690 juta dolar. Ia juga mampu mengumpulkan dana sebesar 12,5 miliar yuan melalui pinjaman sindikasi.

        Kontrol pemerintah dipertahankan melalui kepemilikan 100 persen saham China Mobile oleh pemerintah Negeri Tirai Bambu. Namun jumlah itu direduksi menjadi 70 persen kepemilikan saham China Mobile karena sisanya dikendalikan oleh investor publik. 

        China Mobile membuat penawaran tunai bersyarat sukarela untuk semua saham yang diterbitkan oleh China Resources Peoples Telephone Company Limited melalui anak perusahaannya yang sepenuhnya dimiliki, Fit Best Limited.

        China Mobile secara historis memiliki pangsa pasar yang besar di perdesaan, jika dibandingkan dengan para pesaingnya. Hingga 2006, jaringannya telah berkembang untuk menyediakan layanan seluler yang diterima hingga 97 persen populasi China. Keuntungan semacam itu dianggap perusahaan sebagai aliran cuan berkelanjutan dari pelanggan di desa-desa. 

        Perusahaan menawarkan layanan yang ditargetkan pada segmen pertanian. Ia memberikan layanan informasi, memfasilitasi berbagai kegiatan seperti penjualan dan pembelian produk pertanian, dan akses ke harga pasar. Selain itu, para petani juga dimungkinkan untuk melakukan transfer, penarikan, dan pembayaran untuk kemudahan bisnisnya.

        Setahun kemudian pada 2007, perusahaan membuka cabang di luar negeri. China Mobile dalam ha ini melakukan pembelian Paktel di Pakistan dan meluncurkan merek Zong di negara itu pada 2008. 

        Tumbuh dan kembang China Mobile tak lepas dari banyaknya proses akuisisi atau pembelian. Dalam perjalanannya, mulai 2008, perusahaan mengambil alih China Tietong, sebuah telekomunikasi jalur tetap. Di tahun yang sama, ia kemudian membeli ISP, broadband terbesar ketiga di China, guna menambahkan layanan internet ke bisnis intinya yakni layanan seluler. 

        Anak perusahaan yang sepenuhnya dimiliki Perusahaan, Guangdong Mobile dan Shanghai Pudong Development Bank (Bank SPD) menandatangani perjanjian pemesanan saham untuk mengakuisisi 20 persen kepemilikan di SPD Bank dengan pertimbangan senilai 39,5 miliar yuan. Penyelesaian langganan berlangsung pada bulan Oktober 2010.

        Pada 25 November tahun yang sama, China Mobile dan SPD Bank menandatangani perjanjian kerja sama strategis, dengan demikian secara resmi memulai kerja sama mereka di bidang keuangan seluler dan bisnis e-Commerce seluler.

        Perusahaan meluncurkan merek komersial baru "dan!" yang mewakili keyakinan China Mobile dalam terus mencari inovasi nilai, mempromosikan perkembangan industri, dan mencapai visi strategis "Seluler Mengubah Kehidupan". Ini juga mewakili China itu

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Muhammad Syahrianto
        Editor: Muhammad Syahrianto

        Tag Terkait:

        Bagikan Artikel: