Joe Biden menang di wilayah Georgia bagian Selatan, memperluas keunggulan dengan selisih 306 menjadi 232. Sementara itu, Donald Trump kabarnya diperkirakan unggul di negara bagian Carolina Utara.
Dilansir dari kantor berita Bernama pada Minggu (15/11/2020), Georgia dan Carolina Utara adalah negara bagian terakhir yang dihitung hasil Pilpresnya pada Jumat lalu atau 10 hari setelah Hari Pemilihan. Pada Jumat sore, Biden unggul dari Trump dengan lebih dari 14 ribu suara dengan 99 persennya dari daerah Georgia.
Menurut proyeksi, Biden telah membalikkan keunggulan di lima negara bagian yang dimenangkan Trump pada 2016. Yang lainnya adalah Michigan, Pennsylvania, dan Wisconsin. Trump tidak mengubah keadaan apa pun yang dimenangkan oleh calon presiden dari Partai Demokrat Hillary Clinton pada tahun 2016.
Baca Juga: Demi Rekrut 2 Pemain Aston Villa, Manchester City Siap Rogoh Kocek Rp1,8 T!
Baca Juga: Anak Buah Anies Baswedan Denda Habib Rizieq Rp50 Juta, Ternyata Gegara Ini!
Dalam perkembangan lain, pengacara untuk kampanye Trump telah membatalkan gugatannya. Awalnya ia meminta peninjauan semua surat suara yang diberikan di Arizona pada Hari Pemilihan setelah menemukan margin kemenangan untuk pemilihan presiden di negara bagian tersebut tidak dapat diatasi. Laporan The Hill mengatakan pada Jumat lalu bagian kampanye Trump telah mengakhiri hotline bagi warga Amerika untuk melaporkan tuduhan kecurangan Pilpres.
Tim kampanye Trump juga telah mengajukan gugatan hukum di negara bagian Georgia dan Pennsylvania sejak Hari Pemilu 3 November. Mereka juga dikatakan akan melanjutkan penghitungan ulang di Wisconsin. Menurut laporan media, Biden memimpin di masing-masing negara bagian itu. Sedangkan tim kampanye Trump sejauh ini gagal menyajikan bukti nyata penipuan dalam skala luas meskipun ada klaim dari presiden.
Biden mengumumkan kemenangan untuk pemilihan presiden AS pada Sabtu malam, beberapa jam setelah dia diproyeksikan memenangkan 20 suara elektoral Pennsylvania dan dengan demikian melewati ambang batas 270 suara yang disyaratkan. Trump belum menyerah dan menghadapi tantangan di pengadilan atas tuduhan penipuan pemilih dan menghitung pelanggaran.
Undang-undang federal menetapkan tenggat waktu "Safe Harbor", yang jatuh pada 8 Desember tahun ini, hari dimana negara bagian harus menyerahkan pemenang pemilihan presiden jika mereka ingin diisolasi dari sengketa hukum. Perwakilan Electoral College akan bertemu enam hari kemudian, pada 14 Desember, untuk secara resmi memilih presiden AS berikutnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Tanayastri Dini Isna
Tag Terkait: