Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        West Java Investment Summit Cetak Investasi Rp256 Triliun

        West Java Investment Summit Cetak Investasi Rp256 Triliun Kredit Foto: Rahmat Saepulloh
        Warta Ekonomi, Bandung -

        Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPwBI) Jawa Barat Herawanto mengatakan West Java Investment Summit (WJIS) 2020 dapat mendongkrak nilai investasi Jabar sepanjang tahun ini menjadi Rp380 triliun. Dari total nilai tersebut, sekitar Rp256 triliun datang dari WJIS meski sebagian besar masih dalam status dana yang disiapkan, tapi sudah ada Rp4,1 triliun yang sudah menjadi transaksi. 

        “Ini di luar dugaan. Meskipun ada COVID-19 tapi melalui WJIS ada komitmen – komitmen baru. Yang sudah masuk Rp4,1 triliun, kita hitung dua hari ini bisa sampai Rp5-5,5 triliun. Sisanya ready to offer,” kata Herawanto kepada wartawan di Bandung, Selasa (16/11/2020)

        Herawanto menjelaskan saat pendemi COVID-19 ada empat yang perlu dilakukan agar ekonomi tetap hidup, yakni mindset positif atau optimisme, keseimbangan pendekatan kesehatan dan ekonomi, menjaga suplai, dan menjaga demand (permintaan). 

        “Kalau tiga hal ini tidak ada maka tidak akan ada transaksi. Kalau tidak ada transaksi ekonomi tidak jalan. Tapi tentunya ekonomi harus dijalankan dengan protokol kesehatan,” tegasnya.

        BI Jabar selain berfungsi sebagai bank sentral yang ditempatkan di Jabar, juga memiliki peran memberikan rekomendasi bagi pertumbuhan ekonomi provinsi. “Forum WJIS ini menjadi critical untuk mengangkat turisme dan infrastruktur,” ujarnya

        Herawanto menyebutkan Pemprov Jabar merupakan provinsi paling kompetitif di Indonesia. Tercatat, indeks daya saing ekonomi Jabar lima tahun terakhir angkanya 4,6 dengan saingan terdekat Yogyakarta di angka 4,8 dan Jawa Tengah di angka 5. Dengan fakta ini berarti Jabar sejajar dengan Thailand dan Filipina. 

        “Jabar comparable dengan kedua negara ini, inilah yang dilihat oleh investor,” katanya.

        Dia mengimbau  agar Pemprov Jabar dapat memaksimalkan event WJIS dengan menjaga investor tetap menanamkan modalnya di Jabar. Hal penting yang harus dijaga adalah investasi dan komitmen. Realisasi akan sangat bergantung dari kesiapan tempat investasi.

        “Kalau hanya berhenti di komitmen akan sangat sayang. Caranya melalui regulasi yang mendukung, media juga berperan," tambahnya.

        Selain itu, yang perlu ditingkatkan Pemprov Jabar yakni koordinasi dengan kab/kota. Dia tidak menilai koordinasi yang dilakukan saat ini keluar jalur, tapi masih ada pemandangan di satu sisi provinsi sangat baik pada saat bersamaan kab/kota belum sesiap provinsi. 

        Adapun, Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Provinsi Jawa Barat Noneng Komara, proyek yang siap ditawarkan (ready to offer) dalam WJIS peminatnya mencapai 1.443 investor di mana masing- masing proyek ada sekitar 100 partisipan yang meminta. 

        Selain mendongkrak turisme dan infrastruktur, WJIS 2020 juga menjadi pintu perdagangan dan UMKM. “ Pada masa pandemi ini, WJIS ini akan sangat mudah dimasuki perdagangan oleh UMKM,” katanya.

        Noneng mengapresiasi komitmen KPwBI Jawa Barat untuk menyelenggarakan WJIS, yang memungkinkan tujuh kepala daerah kab/kota sepakat dengan gubernur membentuk Rebana Metropolitan. 

        “Jadi dalam WJIS kita bukan bilang marilah datang, tapi marilah bangun tempat yang indah,” pungkasnya.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Rahmat Saepulloh
        Editor: Vicky Fadil

        Bagikan Artikel: