Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Waspada, Penipuan Iklan Seluler Makin Meningkat!

        Waspada, Penipuan Iklan Seluler Makin Meningkat! Kredit Foto: Sufri Yuliardi
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Data yang baru diterbitkan oleh platform pemasaran aplikasi Adjust, mengungkapkan bahwa penipuan iklan seluler tidak hanya meningkat, tetapi juga gagal mencegah penipuan yang dapat merusak akurasi data pemasaran penting yang digunakan untuk membuat keputusan bisnis.

        Hasil penelitian menunjukkan bahwa para penipu tidak hanya memalsukan instalasi berbayar, tetapi juga trafik organik--instalasi yang tidak bisa sembarang diatribusikan ke kegiatan pemasaran apa pun--untuk menyembunyikan instalasi berbayar yang mereka curi.

        Dua per tiga dari 200 juta instalasi yang ditolak merupakan instalasi organik dan hanya sepertiga yang berbayar. Walaupun secara teknis pemasar seluler tidak kehilangan uang, instalasi organik palsu ini merusak integritas data dan informasi yang seharusnya dapat dikumpulkan oleh pemasar dari kegiatan pemasaran.

        Baca Juga: Apa Itu Video SEO?

        Mereka berisiko tinggi untuk tidak memiliki bayangan saat menghadapi situasi di mana kegiatan penipuan banyak terjadi dan data pemasar tidak akurat, termasuk data instalasi organik.

        "Keputusan strategis berbasis data sulit diambil tanpa informasi yang jelas. Intinya, penipuan masih dan akan terus menjadi tantangan yang kita hadapi dalam industri. Akan tetapi, dengan menggunakan alat yang tepat, kita bisa selangkah lebih maju dari para penipu dan memastikan kita tetap memprioritaskan transparansi," kata Andreas Naumann, Director of Fraud Prevention Adjust, dalam siaran persnya, Jumat (20/11/2020).

        Secara khusus, data untuk kategori game menunjukkan, secara global tingkat penipuan meningkat sebesar 172,95% antara Agustus 2019-2020. Kenaikan tingkat penipuan di EMEA bahkan mencapai 181,20%, di AS sebesar 310,29%, dan APAC sebesar 214,86%. 

        Penipuan iklan adalah masalah global dan para penipu bekerja secara aktif di hampir semua negara. Adjust berupaya untuk mengidentifikasi metode penipuan yang paling banyak digunakan dalam ekosistem iklan seluler dan data menunjukkan bahwa pengguna palsu/bot terus mendominasi sebagai jenis penipuan yang paling sering digunakan. Penipuan dengan metode ini setara dengan 68,7% dari kegiatan penipuan di AS, 65,6% di Tiongkok, 60,7% di Jepang, dan 47% di EMEA.

        Spoofing SDK masih mendominasi di Amerika Latin (51,16%). Oleh karena itu, para pemasar perlu menggunakan solusi, seperti SDK Signature, yang dapat digunakan secara gratis untuk memerangi skema penipuan seperti ini.

        Adjust menemukan bahwa di negara-negara yang sudah mengadopsi SDK Signature secara lebih luas, para penipu harus beralih dan menggunakan skema alternatif yang menyulitkan mereka dan kurang menarik.

        Baca Juga: Diprediksi Akan Muncul Ransomware 2.0, Ini Tanda-tandanya

        Alhasil, anggaran iklan aplikasi di daerah tersebut lebih jarang dicuri. Akan tetapi, ini tidak berarti bahwa risiko Spoofing SDK di daerah tersebut lebih rendah daripada di kawasan lain. Risiko yang berkaitan dengan perusahaan yang tidak menggunakan SDK Signature untuk melindungi diri sama tingginya atau bahkan lebih tinggi, untuk semua negara.

        Data Adjust juga menunjukkan bahwa SDK Spoofing paling banyak terjadi pada aplikasi Makanan & Minuman (59,7%) dan aplikasi Bisnis (34,9%).

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Bernadinus Adi Pramudita
        Editor: Rosmayanti

        Bagikan Artikel: