Forum Insinyur Muda Persatuan Insinyur Indonesia ( FIM PII) Pusat menyelenggarakan Pelantikan Pengurus Forum Insinyur Muda PII Banten Periode 2020-2023, pekan lalu, Minggu (15/11), di Tangerang Selatan, dengan mengusung tema “Kesiapan Insinyur Milenial Banten Untuk Membangun Negeri” itu dilakukan guna memperkuat eksistensi dan memperluas kaderisasi organisasi. Baca Juga: Bank Mandiri Ajak Pebisnis Melek Pemasaran Digital
Forum Insinyur Muda PII (FIM PII) merupakan bagian dari Persatuan Insinyur Indonesia (PII), wadah perhimpunan insinyur yang bertugas melaksanakan dan penyelenggaraan keinsinyuran di Indonesia berdasarkan Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2014 tentang Keinsinyuran. FIM PII bertugas untuk yang menghimpun sarjana Teknik, sains dan terapan yang berusia kurang dari 35 tahun dan berperan strategis dalam memacu kemajuan, serta pengembangan kualitas insinyur muda yang ada di Indonesia.
Setelah pelantikan pengurus, FIM PII Pusat berharap kepada FIM PII Banten, agar dapat menjadi role model dapat dijadikan contoh di tiap-tiap wilayah di Indonesia. Karena FIM Banten memiliki stakeholder yang sangat mendukung, stakeholder pertama dari akademisi kampus sebagai contoh yaitu Institut Teknologi Indonesia yang didirikan oleh PII sejak tahun 1984.
Ketua FIM PII Pusat, Haudhi Ramdayuza, dalam kata sambutan mengatakan bahwa setelah FIM PII sukses menjadi tuan rumah dari Konferensi Youung Engineers of ASEAN Federation of Engineering Oranizations (YEAFEO) yang merupakan konferensi Insinyur Muda terbesar se-ASEAN sebagai bagian dari CAFEO 37 yang diselenggarakan di Jakarta pada tahun 2019.
Haudhi juga memaparkan mengenai persiapan insinyur muda untuk membangun negeri. FIM PII mempunyai tugas utama menghimpun seluruh lulusan teknik untuk bisa mengejar kompetensi keinsinyuran yang maksimal. Para Insinyur muda diharapkan bisa menjadi agent of Innovator.
“Tugas utama FIM PII yaitu menjaring seluruh sarjana teknik, sains dan terapan untuk menjadi anggota PII dan bergabung kedalam FIM PII, mengajak seluruh insinyur muda dapat berperan aktif di organisasi PII melalui FIM PII, mensosialisasikan program kerja keprofesian insinyur yang ada di PII, dan menjadi wadah untuk memaksimalkan potensi seluruh insinyur muda yang ada di Indonesia,” ujar Haudhi.
Menurut Haudhi, pembangunan Indonesia sangat membutuhkan insinyur, karena sesuai data 5 tahun kebelakang, Indonesia masih kekurangan insinyur. Total dari tahun 2015-2019, Indonesia kekurangan 120,000 Insinyur. Untuk menghadapi bonus demografi Indonesia butuh SDM yang unggul, FIM PII Banten yang berada dibawah kepemimpinan Pilar Saga Ichsan harus bisa membantu pemerintah dalam memenuhi kebutuhan insinyur terutama insinyur muda.
Adapun program kerja yang dilakukan FIM PII untuk menyiapkan Inovator dari generesi Milenial dan Centenial yaitu mengkolaborasikan seluruh stakeholder dari unsur pemerintah, kampus, industri dan organisasi profesi. Salah satu programnya yaitu membuat Inkubator dan kurikulum untuk para innovator muda, dengan pendampingan Research and Development bekerja sama PII dengan Universitas, Kemendikbud, Kemenristek, BPPT dan LIPI serta pendampingan bisnis dan mentoring dengan Organisasi pengusaha seperti Kadin dan Hipmi kemudian dilanjutkan dengan menjaring investor.
Haudhi juga memaparkan dalam upaya membantu pemerintah di masa pandemi Covid 19 FIM PII Bersama PII sudah memasang alat Ozone Nano Mist yang merupakan sistem Disinfeksi Udara & Permukaan yang digunakan untuk membunuh virus Covid 19 kepada Transjakarta, MRT, Kereta Commuter Indonesia (KCI), dan Balai Kota DKI Jakarta.
Ketua PII Banten, Eden Gunawan, juga menyampaikan, PII Banten atas izin ketua Umum PII telah melantik 8 cabang kabupaten dan kota se-Banten, yang terakhir adalah di Kabupaten Lebak di bulan september. Menurut Eden, pergerakan FIM PII yang sekarang sangat progressive dan berpikir bukan lagi one step ahead tetapi sudah beyond that all.
Rektor Institut Teknologi Indonesia, Marzan Aziz Iskandar, sebagai tuan rumah penyelenggaraan kegiatan tersebut dalam sambutannya menyampaikan bahwa Indonesia baru saja beranjak dari lower middle income country naik kelas menjadi higher middle income country (4000-12.000 USD). Indonesia saat ini pendapatannya disekitar 4000 USD, sehingga untuk meningkatkan pendapatan Negara harus mengubah dari Sistem Efisiensi Driven Economy menjadi Inovasi Driven Economy.
“Pembangunan saat ini bukan lagi didasarkan pada kekayaan sumber daya alam melainkan didasarkan pada actor intellectual kemampuan mengembangkan produk baru dan disinilah peran insinyur dalam membangun negara,” ujar Marzan.
Menurut Marzan, Banten memiliki keunggulan yaitu adanya National Science Techno Park atau PUSPIPTEK di daerah Tangerang Selatan, ada banyak ribuan insinyur di National Science Techno Park tersebut. PUSPIPTEK ini adalah pusat keunggulan iptek nasional yang hanya ada di Provinsi Banten, ini potensi yang luar biasa untuk menjadikan Banten sebagai provinsi paling inovatif di Indonesia.
Di Banten ada 14,000 Industri dari Industri Besar, Menengah, Kecil, dan UMKM, inilah peran insinyur agar Banten dapat lebih baik daripada saat ini. Karena itu Marzan menyarankan FIM PII Banten untuk membuat program kerja yang menggabungkan 5 unsur pentahelix yaitu unsur pemerintahan yang mempunyai concern besar dalam keinsinyuran, unsur industry, unsur komunitas, dan unsur pers.
Sementara itu, Walikota Tangerang Selatan, Airin Rachmi Diany, diwakili Dadang Raharja selaku Staff Ahli Hukum & Politik Pemkot Tangerang Selatan, menyampaikan, Pemerintah Kota Tangerang Selatan menyampaikan apresiasi dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada Ketua Umum FIM PII Provinsi Banten yang terpilih untuk periode 2020-2023 beserta jajarannya. Atas terbentuknya FIM PII Banten ini, Pemerintah Kota Tangerang Selatan menyambut baik serta menunggu program-program kerja FIM PII Banten khususnya untuk Kota Tangerang Selatan.
“Pemerintah Provinsi Banten juga berharap FIM PII Banten dapat menjadikan semakin banyak jumlah Insinyur Muda dan yang lebih utama peningkatan jumlah Insinyur Profesional Madya (IPM) di wilayah Banten,” tutup Raharja.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Vicky Fadil
Tag Terkait: