Bomber B-52 AS Mengudara di Langit Timteng Jelang Lengsernya Trump, Teror Apa Lagi?
Presiden Amerika Serikat, trump">Donald Trump, mengirimkan pesawat pembom B-52 berkemampuan nuklir ke Timur Tengah, untuk menebar teror ancaman atas Iran.
Menjelang lengser dari Gedung Putih, Trump disebut tengah mempertimbangkan opsi apakah dia harus menyerang Iran, sebelum Joe Biden mengambil alih kursi kepresidenan pada Januari 2021 mendatang. Namun, orang terdekat Trump memperingatkannya untuk tidak melakukan serangan, sebab dapat memicu perang.
Baca Juga: Berkah Trump Kalah, Kali Ini Wanita Palestina Dipercaya Biden Jadi Staf Gedung Putih
Komandan Pusat AS mengumumkan kedatangan pesawat pembom tersebut. Setidaknya tiga pesawat Stratofortress yang merupakan pesawat terbesar milik Angkatan Udara AS, terbang ke Israel sebelum menuju ke pangkalan milik AS.
Ini adalah kali ketiga dalam 18 bulan terakhir, pesawat pembom B-52 dikerahkan untuk menekan Iran. Pesawat tersebut terbang ke Timur Tengah tanpa transit, dari pangkalan mereka di North Dakota menuju pangkalan AS di Qatar.
Jet tempur F-15, tanker udara KC-10 dan KC-135 juga ikut mengawal penerbangan pesawat pembom tersebut.
"Kemampuan untuk dengan cepat memindahkan pasukan ke dalam dan keluar, mempertahankan dan mengeksploitasi, adalah kunci mencegah potensi agresi," kata Komandan Angkatan Udara ke-9 militer AS, Letnan Jenderal Greg Guillot, seperti dikutip The Sun.
Sebelumnya, opsi penyerangan atas Iran dilakukan setelah para pengawas menemukan adanya peningkatan signifikan dari aktivitas di situs nuklir utama Iran. Trump diyakini mempertimbangkan untuk menargetkan situs tersebut di Natanz.
Namun penasihatnya, termasuk Wakil Presiden Mike Pence dan Menteri Luar Negeri Mike Pompeo, menyarankan Trump membatalkan opsi itu karena dapat memicu konflik yang lebih luas di Timur Tengah.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Muhammad Syahrianto