Gagal Bisnis Jangan Langsung Down, Sandiaga Uno Ungkap 5 Cara Mulai Bisnis Kembali dari Nol
Pengusaha dan tokoh politik, itulah gelar yang hari ini Sandiaga Uno miliki. Namun, Sandiaga Uno atau yang kerap disapa Sandi atau Bang Sandi ini lebih terkenal sebagai sosok pengusaha. Ibaratnya, asam manis pahit hingga asin air garam sudah Bang Sandi 'nikmati' dalam setiap merintis usahanya.
Dalam bincang-bincang bersama Pandji Pragiwaksono di Channel YouTube Pandji Pragiwaksono, Sandiaga Uno mengungkap 5 cara memulai bisnis kembali dari nol. Setelah gagal berbisnis, jangan langsung down ya, lebih baik simak tips ini baik-baik!
Baca Juga: Ignasius Jonan Bergabung, Performa Bisnis dan Keuangan Sido Muncul Ternyata....
1. Cari Mentor
Sebagai seorang pengusaha biasanya orang hanya melihat dari satu sisi bisnis yang mereka kuasai. Padahal, ada sisi lain yang bisa jadi sama sekali belum diperhatikan hingga menjadi hal yang tidak dikuasai. Dan kebanyakan para pengusaha baru menyadari hal itu saat teori angsa atau Black Swan muncuk, yaitu suatu keadaan besar yang datang tak terduga dan tak bisa diprediksikan.
Kehadiran mentor bisa membantu. Meski setiap perusahaan menawarkan hal yang berbeda dalam mentor ini. Entah dalam posisi sebagai komisaris atau bahkan 'sekedar' teman diskusi dalam berbisnis yang rutin bertemu setiap bulan.
2. People (SDM)
Setelah gagal bisnis yang pertama, saat ingin memulai bisnis kembali dari nol hal yang juga harus dilakukan adalah mencari Sumber Daya Manusia (SDM) alias karyawan terbaik yang satu visi dengan perusahaan. Dalam merekrut pegawai, cukup memiliki 3 kunci saja yaitu integritas, intelektual dan energi. Saat pegawai itu memiliki kunci motivasi untuk sama-sama membangun bisnis, maka hal itu wajib dipertimbangkan untuk memasukkan ke dalam tim.
3. Pahami tren terkini
Setiap pengusaha harus bisa melihat tren terkini. Jangan melihat tren yang hanya ada pada hari ini tetapi tren tersebut harus sampai 5-10 tahun kedepan. Sandi mengungkap itulah yang dinamakan unstoppable global trend. Yakni sesuatu trend yang tidak tergantikan.
Lebih lanjut, Sandi memberi contoh usai krisis tahun 97-98. Saat itu, global trend nya adalah bisnis energi, terutama yang berbasis sumber daya alam hingga akhirnya tumbuh dan berkembang maju seperti sekarang, lalu ada juga infrastruktur. Maka seorang pengusaha harus paham tren seperti apa yang harus difokuskan untuk 5-10 tahun kedepan demi kemajuan perusahaan yang bertahan lama.
Sementara itu, Sandi juga turut membocorkan tren apa yang cocok pada masa kini dan bisa bertahan lama hingga masa depan. Tak banyak, Sandi membocorkan 3 trend bisnis untuk masa depan yaitu digital, data dan terakhir bisnis yang berhubungan dengan gaya hidup sehat.
Terkait bisnis pengolahan data, menurut Sandi bisnis ini merupakan bisnis yang sangat potensial mengingat berbagai bisnis di masa depan akan bergantung pada data.
4. Networking
Membangun relasi, memperbanyak teman dan bersilaturahmi adalah kunci lain dari seorang pengusaha yang baik. Sandi menyebutkan bahwa apabila memiliki banyak teman atau relasi, maka bisnis akan lebih mudah berkembang.
Karena itulah Sandi menyarankan untuk mengikuti himpunan, komunitas dan berbagai organisasi. Hal ini menjadi kunci dasar yang diharuskan seorang pebisnis untuk menambah rekanan. Karena, banyak bisnis yang runtuh karena tak memiliki relasi dan networking.
5. Investasi ke diri sendiri
Investasi ke diri sendiri adalah dengan memberikan bekal keilmuan. Kegagalan bisnis yang sebelumnya harus bisa membuat pengusaha itu merefleksikan diri dan belajar dari kegagalan tersebut.
Dengan itulah harus selalu belajar, belajar dan belajar. Mulai dari baca buku, ikut seminar dan terus upgrade ilmu. Karena ilmu terus berkembang mengikuti perkembangan zaman yang semakin maju, ilmu yang dimiliki juga harus terus baru.
Sandi menambahkan, ilmuwan mengungkap bahwa seseorang yang bertubuh sehat, terus belajar serta dibekali kecanggihan teknologi saat ini, dapat menambah taraf hidup manusia sampai 100 tahun. Karena itulah, ia mengungkap setiap orang harus belajar karena ilmu terakhir di bangku pendidikan tak akan lagi relevan hingga 100 tahun mendatang.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Fajria Anindya Utami
Editor: Fajria Anindya Utami
Tag Terkait: