Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Masya Allah! Kondisi 3 Perawat Pentolan FPI Rizieq Shihab, Nggak Kebayang..

        Masya Allah! Kondisi 3 Perawat Pentolan FPI Rizieq Shihab, Nggak Kebayang.. Kredit Foto: Dok. Front TV
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto membeberkan kondisi tiga perawat pemeriksa Pentolan FPI Habib Rizieq Shihab yang sebelum berstatus ODP COVID-19.

        Ia mengatakan para perawat dari Rumah Sakit (RS) Ummi Bogor, usai menjalani swab tes dan dinyatakan negatif Covid-19. Baca Juga: Astagfirullah, Beneran Nih Pentolan FPI Rizieq Shihab Diserang Intelijen?

        Diketahui, ketiga perawat itu merupakan perawat yang merawat Habib Rizieq Shihab di RS Ummi Bogor, dari Rabu-Sabtu (25-28 November 2020).

        "Semuanya negatif alhamdulillah, hasilnya pada Senin (30/11/2020) kemarin sudah keluar dan negatif. Mereka menjalani swab beberapa waktu lalu oleh Satgas Covid-19," katanya kepada wartawan, Rabu (2/12/2020). Baca Juga: Tanggapi Massa Rizieq Shihab, Moeldoko: Negara Bisa Hadapi

        Lanjutnya, selain itu, ia mengatakan pihaknya juga pada Selasa (1/12), sudah melakukan pertemuan dengan semua pimpinan rumah sakit Ummi.

        "Jadi saya sampaikan kepada pimpinan rumah sakit semua, bahwa penting untuk menyepakati apa tugas dan kewenangan dari pemerintah, apa kewajiban rumah sakit dan apa hak dari pasien. Ini penting sekali untuk sadar posisinya dimana, berdasarkan undang-undang dan aturan yang berlaku," jelasnya.

        "Jadi saya sampaikan, pemerintah kota dan satgas melaksanakan itu berdasarkan undang-undang dan aturan turunannya," ucapnya.

        Lebih lanjut, ia mengatakan dalam surat edaran Menteri Kesehatan (Menkes) peraturan menteri dan turunannya itu, setiap rumah sakit wajib melaporkan hasil swab mandiri.

        "Wajib melaporkan swab mandiri yang harus dilaporkan. Tapi, identitas tidak wajib, tapi pelaporannya wajib semuanya, kita harus tahu dari mana kita memperoleh data-data kalau tidak laporan dari rumah sakit, seperti suspect, probable dan positif atau terkonfirmasi," jelasnya.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Vicky Fadil

        Bagikan Artikel: