Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Gerakan Dompleng Nama Habib Rizieq dan FPI Memanas, Mahfud MD: Harus Hati-Hati

        Gerakan Dompleng Nama Habib Rizieq dan FPI Memanas, Mahfud MD: Harus Hati-Hati Kredit Foto: Sufri Yuliardi
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Menteri Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam), Mahfud MD, mengeluarkan pernyataan mengejutkan. Dia mengatakan ada penunggang di balik nama Imam Besar Front Pembela Islam (FPI), Habib Rizieq Shihab.

        Hal itu diutarakan Mahfud menjawab pertanyaan wartawan senior, Karni llyas, soal situasi politik dan keamanan di Tanah Air yang terasa genting. Baca Juga: Mati-Matian Bela Habib Rizieq: Gak Aneh, Gatot Nurmantyo Butuh Massa Buat Pilpres 2024

        ”Kan ini soal gerakan yang membonceng nama Habib Rizieq, FPI, 212 dan sebagainya. Gerakannya memang agak memanas. Dan, memang kita harus hati-hati juga menghadapinya,” ungkap Mahfud dalam wawancara yang diunggah di akun Youtube Karni Ilyas Club, Sabtu (5/12/2020) malam.

        Menurut Mahfud, kalau sekadar menghitung berapa kekuatan gerakan tersebut lalu diukur dengan kekuatan pemerintah, sangat mudah memberangusnya. Baca Juga: Geger Foto Pentolan FPI Habib Rizieq Angkat Mayat Korban Tsunami Aceh 2014

        ”Bayangkan kalau kita mau membungkam orang yang berkumpul, pake sirine tiga mobil saja pasti bubar. Itu baru satu kodam, belum marinir, belum kopassus, dan yang lain. Kalau mau dikerahkan gampang sekali. Tapi kita ini kan negara demokrasi,” ujar dia.

        Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) itu mengatakan pemerintah tak ingin menakuti rakyat dan menyadari ada kalanya orang berkumpul karena idealisme yang tidak tersalurkan. Itu sebabnya dia meminta pendekatan persuasif yang justru disalahpahami orang.

        ”Oleh sebab itu kelihatan, lho kok pemerintah ini gamang. Ya kalau tidak mau gamang, bertindak keras, ya bisa saja. Tapi kita menjaga agar rakyat tidak takut sama aparat, tidak ada pelanggaran HAM dan supaya demokrasi tetap berjalan dan lebih baik,” kata Mahfud.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Lestari Ningsih

        Bagikan Artikel: