Telak! 10 Hari 3 Kader PDIP Dibungkus KPK, Tengku Zul Tuding Biang Keroknya, Edan!
Wakil Sekretaris Jenderal Majelis Ulama Indonesia Tengku Zulkarnain, ikut menyoroti kasus penangkapan Kader PDIP oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
Pasalnya, dalam 10 hari terkahir, kader Partai Pimpinan Megawati Soekarnoputri ini, dicokok KPK.
Teranyar, Menteri Sosial Juliari Peter Batubara yang ditangkap dalam kasus dugaan korupsi bantuan sosial Covid-19. Juliari yang juga Wakil bendahara umum PDI Perjuangan ini diduga mendapat fee total Rp17 miliar. Baca Juga: Juliari Batubara: Dulu Ucapannya Tinggi, Kini... Tersangka Korupsi
Sebelumnya, Ajay Priatna yang menjabat wali kota Cimahi diamankan KPK, Jumat (27/11/), ditangkap bersama sembilan orang. Ketua DPC PDIP Kota Cimahi itu ditetapkan menjadi tersangka karena diduga meminta komitmen fee senilai Rp3,2 miliar terkait izin pengembangan Rumah Sakit Umum Kasih Bunda Cimahi.
Kemudian, Wenny Bukamo yang menduduki jabatan bupati Banggai Laut ditangkap pada Kamis (3/12). Ketua DPC PDI Perjuangan Banggai Laut itu jadi tersangka kasus dugaan suap proyek pengadaan jalan di wilayahnya, dia diduga mendapat suap Rp2 miliar dari pengusaha. Duit itu diduga mau dipakai untuk ikut pilkada 2020. Baca Juga: Angkat Bicara Soal Juliari Batubara, Hasto: Kalau Udah Menyangkut Itu, Ibu Megawati Selalu...
"Dalam 9 hari 3 kader PDIP ditangkap KPK. Bupati, ketua DPC, mensos, wakil bendahara umum. Hasto: "sudah diwanti-wanti jangan korupsi dan seterusnya." Masalahnya bibitnya tidak sholih?" cuitnya dalam akun Twitternya, seperti dilihat, Senin (7/12/2020).
Lanjutnya, ia mengatakan pihaknya kini menunggu dampak kasus tersebut terhadap perolehan suara PDI Perjuangan di pemilihan kepala daerah, pada Pilkada 9 Desember 2020.
"Tiga Kader PDIP "digaruk" KPK, 2 bupati dan 1 menteri. Akankah akibatnya para calon dukungan PDIP kalah di pilkada 9 Desember ini...? Rakyat cerdas, siap menunggu...!"
Kemudian, di sisi hukum, ia berharap kasus diungkap sampai akar-akarnya, terutama kasus yang menjerat Juliari.
"Maling 17 milyar...? Itu dimakan sendiri atau bagi-bagi...? Ayo KPK usut tuntas. Mengalir kemana saja... Rakyat menunggu..."
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Vicky Fadil