Di penghujung tahun 2020, Sucor Sekuritas kembali melakukan gebrakan luar biasa dengan melakukan ekspansi ke dua provinsi di luar pulau Jawa, yaitu Nusa Tenggara Barat (NTB) dan Jambi. Walau Indonesia masih dibayangi dengan penyebaran virus Covid-19, Sucor Sekuritas optimis ekspansi yang dilakukan mampu meningkatkan jumlah nasabah dan jumlah transaksi di Sucor Sekuritas mengingat literasi keuangan di luar Jawa masih sangat rendah sehingga peluang masih sangat terbuka lebar.
Baca Juga: Sambut Hari Sumpah Pemuda, Sucor Sekuritas Gelar Stock Wars Trading Competition
Demikian diungkapan CEO Sucor Sekuritas – Bernadus Wijaya, pada acara peresmian Sucor Sekuritas cabang NTB bertajuk “STalk : Edukasi Pasar Modal & Market Outlook 2021” di Hotel Aston, Mataram pada tanggal 12 Desember 2020. Acara ini turut dihadiri oleh Kepala Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Provinsi NTB, Farid Faletehan, Kepala Bursa Efek Indonesia (BEI) Perwakilan NTB, Gusti Ngurah Sandiana, dan juga Co-Founder Investor Muda, Jason Gozali.
Bernadus menambahkan, di awal tahun 2020, Sucor Sekuritas melakukan perubahan strategi secara signifikan di mana sebelumnya kami melakukan strategi marketing secara omnichannel (kombinasi antara online dan offline). Namun, karena pandemi Covid-19 melanda seluruh belahan dunia – strategi kami ubah total di mana seluruh edukasi dijalankan secara online dengan melibatkan Direktur-Direktur perusahan terbuka (CTalks) dan juga berbagai trader saham terkenal di tanah air (TTalks).
“Pembukaan rekening saham di Sucor Sekuritas pun telah dapat dilakukan secara full online,” papar Bernadus, dalam siaran pers, Selasa (15/12/2020).
Jason Gozali di dalam presentasinya yang berjudul The Rise of CuanTroopers menambahkan, Strategi tersebut terbukti sangat efektif di mana penambahan nasabah baru di tahun 2020 ini meningkat lebih dari 200% dibandingkan dengan periode tahun sebelumnya dan nilai transaksi meningkat lebih dari 40% di pasar reguler. Hingga 12 Desember 2020, nilai total transaksi di Sucor Sekuritas telah menembus 40 Triliun dan diperkirakan mampu menyentuh angka 45 Triliun di penghujung tahun 2020 ini.
“Kenaikan nilai transaksi ini juga ditopang oleh meningkatnya animo masyarakat Indonesia untuk bertransaksi di bursa, di mana kini nilai transaksi nasabah retail telah mencapai 45% dari keseluruhan nilai transaksi bursa di tahun 2020,” papar Jason.
Pembukaan Cabang di NTB ini juga menjadi simbol bahwa Sucor Sekuritas di tahun 2021 nanti tidak hanya berfokus di pulau Jawa saja, namun juga akan menggarap kota-kota lain di pulau Jawa yang tingkat literasinya masih tertinggal jauh dari pulau Jawa sehingga pasar modal di Indonesia akan lebih atraktif lagi. Bahkan, Sucor Sekuritas pun menargetkan pembukaan 12 cabang di tahun 2021 dengan slogan “One Month, One New Branch” dengan target nilai total transaksi di tahun 2021 sebesar 60 Triliun.
Bernadus juga melihat, bahwa pergerakan IHSG akan sangat menarik sekali di tahun 2021 dengan target price kami di 6.600. Adapun sektor yang upside-nya masih menarik sekali untuk diperhatikan di tahun 2021 adalah sektor perbankan, properti, komoditas, dan retail.
“Apalagi jika ditunjang oleh distribusi vaksin yang sukses dijalankan oleh pemerintah di tahun depan,” tambah Bernadus.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Vicky Fadil
Tag Terkait: